Tragedi Sinar Bangun Hingga Longsor Jembatan Siduadua Berdampak, Wisatawan Sepi

Share this:
FERRY SIHOMBING-BMG
Henry Sianturi, Guest Relation Officer Inna Parapat saat berbincang dengan Pemred BENTENG SIANTAR (siantar.bentengtimes.com), Rabu (9/1/2019).

Senada disampaikan Operational Manager Niagara Ridolli Butarbutar. Dengan terjadinya beberapa insiden, seperti Sinar Bangun dan longsor Jembatan Siduadua, kunjungan wisatawan memang berkurang.

“Ada pertanyaan dari pengunjung, bagaimana Danau Toba? Ada yang bilang ‘jangan ke Samosir ya, jangan ke sana’. Sampai seperti itu,” keluh Ridolli.

Pengaruh media sosial (medsos) terhadap peristiwa-peristiwa di kawasan Danau Toba, lanjut Ridolli, juga sangat luar biasa.

“Ada yang bilang air Danau Toba coklatlah. Itu sangat berpengaruh. Padahal peristiwa itu kan peristiwa alam. Siapa yang bisa prediksi itu? Kalau waspada ya sah-sah saja,” ujarnya.

Operational Manager Niagara Ridolli Butarbutar.

Terkait insiden longsor, Ridolli membeberkan, pada libur Natal, kunjungan ke Niagara hanya mencapai 80 persen.

“Padahal, sejak awal Desember sampai tanggal 20, kita sudah ada promo 50 persen. Tapi, pengunjung tak juga muncul,” ucap Ridolli.

BacaLongsor Parapat, ‘Tangisan’ Bukit Simarbalatuk dan Ketidaktahuan Camat Girsip

Lalu, pada libur Tahun Baru, kuantitas pengunjung mencapai 90 persen.

“Kita berharapnya di libur Natal dan Tahun Baru, tapi meleset,” jelas Ridolli.

Dan sama halnya seperti Inna Parapat, ada juga tamu yang sudah memesan kamar di Niagara, namun akhirnya membatalkannya karena insiden longsor itu.

Share this: