SIMALUNGUN, BENTENGSIANTAR.com– Setelah Alpeda Sinaga, kini muncul Tumbur Napitupulu. Keduanya putra kelahiran Sidamanik yang telah sukses di perantauan ibukota Jakarta dan ingin pulang membangun kampung halaman. Jika Alpeda Sinaga dalam banyak kesempatan mengungkapkan keinginannya maju menjadi bakal calon Walikota Siantar, Tumbur Napitupulu ingin merebut Simalungun 1, pada pemilihan kepala daerah (pilkada) 2020 mendatang.
Pria kelahiran Bah Kapuran, Desa Tiga Bolon, Kecamatan Sidamanik, 10 Maret 1971 silam itu menyatakan siap menjadi calon Bupati Simalungun.
“Orangtua dan nenek saya di Desa (Nagori) Tigabolon. Jadi, saya maju di pilkada untuk membangun kampung kelahiran saya, Kabupaten Simalungun,” kata Tumbur, Selasa (9/7/2019).
Tumbur melanjutkan, terwujudnya masyarakat Simalungun yang mandiri dan sejahtera merupakan kondisi yang ingin ia capai dalam kurun waktu 5 tahun ke depan. Hal itu, sambung Tumbur, bisa dicapai melalui pembangunan ekonomi yang berlandaskan pada keunggulan daya saing dengan mengoptimalkan pengolahan sumber daya alam dan sumber daya manusia.
Sejumlah hal lain yang ingin Tumbur lakukan untuk Simalungun, yakni masyarakat dapat menikmati pencapaian hasil pembangunan ekonomi secara berkelanjutan yang ditandai dengan berkurangnya kemiskinan dan pengangguran, meningkatkan upah, pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat, serta meningkatnya pendapatan daerah dan berkembangnya investasi.
“Masyarakat Simalungun juga harus dapat menikmati tatanan kehidupan yang aman, damai, dan harmonis,” kata Tumbur.
Baca: Alpeda, Putra Sidamanik yang Ingin Jadi Walikota, Semoga Tidak Sekadar Cakap-Cakap
Baca: Hefriansyah Plin Plan? Selow, Ada Mulia, Liberty, Alpeda, Novri dan JP
Kemudian, Tumbur juga berkeinginan meningkatkan sinergitas pemberdayaan masyarakat dalam berwirausaha melalui usaha mikro, kecil, menengah, koperasi , dan melakukan percepatan pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
“Itu untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia mandiri dan bermartabat,” terangnya.
Lalu, meningkatkan mutu pelayanan pada masyarakat dengan memperluas inovasi dan reformasi birokrasi demi tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, akuntabel, dan demokrasi berbasis teknologi informasi. Selanjutnya, meningkatkan ketersediaan infrastruktur jalan, transportasi, pengairan,permukiman, dan prasarana lingkungan yang menunjang aktivitas sosial kemasyarakatan.
Dan yang terakhir, meningkatkan tata kehidupan masyarakat yang tertib hukum secara berkeadilan, menjamin kepastian hukum, serta mengembangkan prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam memelihara ketertiban dan keamanan wilayah.
Tumbur Napitupulu adalah anak kedua dari 10 bersaudara. Ayahnya Jansen Napitupulu dan ibunya almarhum Lesmianna boru Siahaan.
Tumbur dan istrinya Lisa Magdalena boru Manalu dikarunia satu orang putri bernama Maistiur Lucyana boru Napitupulu.
Tahun 1979 hingga 1985, Tumbur bersekolah di SD Negeri 1 Tiga Bolon. Lalu, Tumbur melanjutkan pendidikannya ke SMP HKBP Tiga Bolon.
Di tahun 1986 hingga 1988, Tumbur melanjutkan sekolah ke SMPK Amkur Sambas, Kalimantan Barat. Lalu, di tahun 1988 hingga 1991 bersekolah di STM Negeri 1 Singkawang, Kalimantan Barat.
Di tahun 1993 hingga 1997, Tumbur mengenyam pendidikan di Akademi Manajemen Industri Surakarta, Jawa Tengah.
Dan di tahun 2002 hingga 2007, Tumbur kuliah di Universitas Indonesia (UI) Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Sumber Daya Manusia.
Untuk riwayat pekerjaan, di tahun 2000 hingga 2003, Tumbur bekerja sebagai SPV A/P PT ODG Wormald Indonesia, Jakarta.
Di tahun 2003 hingga 2004 sebagai Sales Supervisor PT Asia Digital, Jakarta. Kemudian, di tahun 2004 hingga 2005 sebagai Redaktur Tabloid Suara Pekerja, Jakarta.
Baca: Silaturahmi Wagner Damanik: Cerita Masa Kecil hingga Sosok Pemimpin di Simalungun
Baca: Mangapul Purba Paling Berpeluang, Saatnya Siantar Man Pimpin DPRD Sumut
Selanjutnya, tahun 2005 hingga 2006 sebagai Pimpinan Redaksi Surat Kabar Mingguan Global News, Jakarta.
Lalu, di tahun 2006 hingga 2008 sebagai General Menejer Widya Human Resource, Jakarta. Di tahun 2008 hingga 2009 sebagai Direktur Utama PT Lucyana Widyadana.
Kemudian, di tahun 2009 hingga 2015 sebagai Direktur Utama PT Trea Magnum Widyadana.
Dan di tahun 2015 hingga sekarang sebagai Komisaris Utama Xavier Properlindo Jakarta.