Benteng Siantar

April 2020, Sekda Simalungun Gidion Purba Undur Diri Jadi PNS

Sekda Simalungun Gidion Purba berfoto bersama Tim Penjaringan PDIP serta para simpatisannya usai mengembalikan formulir pendaftaran, Jumat (13/9/2019).

SIMALUNGUN, BENTENGSIANTAR.com– Sekretaris Daerah (Sekda) Simalungun Gidion Purba telah mengembalikan formulir pendaftaran Bakal Calon Bupati ke Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Simalungun, Jumat (13/9/2019) sore. Pengembalian itu sekaligus sebagai bukti keseriusan Gidion untuk bertarung dalam perebutan kursi bupati pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 mendatang.

Gidion Purba hadir di Sekretariat DPC PDIP, Jalan Asahan, Komplek Griya, Simalungun, dengan didampingi ratusan simpatisannya. Para simpatisan itu didominasi kaum ibu. Pemandangan lainnya, ibu-ibu itu mengenakan pakaian berwarna merah. Bahkan, ada pula yang mengenakan pakaian adat, seperti Karo, Simalungun, dan Jawa.

Tim Penjaringan PDIP kemudian melakukan wawancara serta fit and proper test terhadap Gidion. Proses wawancara serta fit and proper test berlangsung sekitar dua jam. Setelah selesai, Gidion langsung disambut para simpatisannya. Mereka mengajak Gidion untuk berfoto bersama.

Ditemui di sana, Gidion menuturkan, dia sudah sejak lama mencintai PDIP. Itulah alasan dirinya memilih PDIP sebagai partai pengusung dalam Pilkada 2020.

“PDIP dari dulu sudah di hati saya. Walaupun PNS, saya sudah mengamati beberapa partai. Semua partai tujuannya baik. Tapi, ada benang merah yang tak bisa saya ceritakan kenapa saya jatuh cinta kepada PDIP,” jelasnya.

BacaKlaim Didukung JR Saragih, Amran Sinaga Tampil Percaya Diri Menatap Pilkada 2020

BacaDisebut Jadi Cawabup Simalungun, Ini Klarifikasi Kakak Kandung Menantu Jokowi

Gidion melanjutkan, sesuai Undang-Undang (UU), partai yang mengusung satu bakal calon bupati harus memiliki 10 kursi di DPRD. Oleh sebab itu, kata Gidion, dirinya masih melakukan komunikasi politik dengan partai lain.

“Saya juga telah mendekati partai lain yang memiliki minimal 2 kursi di DPRD. Saya mendekati Golkar, Hanura, Nasdem, Partai Berkarya, dan PKS,” bebernya.

Soal sosok wakil yang mendampinginya, Gidion menyerahkan hal itu kepada partai.

“Saya menghormati usulan partai. Kriterianya pasti yang beragama Islam, karena saya Kristen. Komposisi penduduk di Simalungun mengatakan begitu. Harus ada keseimbangan,” jelas Gidion.

Disinggung mengenai Wakil Bupati Simalungun Amran Sinaga yang menjadi pesaingnya, Gidion tak ambil pusing.

“Kita baik-baik saja. Pak Amran wakil bupati, saya sekda. Kami menjalankan tugas masing-masing. Kami sering berkomunikasi. Tapi, khusus untuk pencalonan bupati, kami punya visi yang sama. Sama-sama ingin jadi bupati,” ujarnya sembari melempar senyum.

Gidion menegaskan, dirinya juga sudah siap mundur sebagai Pegawai Negeri Sipil.

“Waktunya mundur, saya siap mundur. Rencananya bulan 4 (April 2020), saat didaftarkan ke KPU,” katanya.

Gidion mengklaim, dirinya didukung semua etnis dan lintas agama di Simalungun.

“Kehadiran (simpatisan) ini spontanitas. Saya didukung semua etnis yang ada di Simalungun. Ini wujud dukungan lintas agama dan etnis. Saya tidak ada meminta mereka datang. Mereka tahu saya mendaftar, jadi mereka datang. Saya juga pasti didukung pak bupati (JR Saragih),” terangnya.

BacaJelang Pilkada 2020, Lima Kandidat Merapat ke Golkar Simalungun

BacaPilkada 2020 di Simalungun, KPU Usulkan Anggaran Rp68 Miliar

Gidion menambahkan, saat tes wawancara serta fit and proper test, dirinya menjawab dengan lugas. Oleh sebab itu, Gidion berharap, PDIP bisa mengusungnya.

Untuk diketahui, saat itu, sudah ada 3 Bakal Calon Bupati yang mengembalikan formulir pendaftaran ke DPC PDIP Simalungun. Mereka adalah Amran Sinaga, Jufriaman Saragih, dan Gidion Purba.