BANDAR, BENTENGSIANTAR.com– Warga Huta IV, Nagori Pematang Kerasaan, Kecamatan Bandar, Simalungun, geger kematian tragis seorang siswi SMA. Namanya Desi Surya Ningsih. Gadis muda ini ditemukan gantung diri di kamar tidurnya, Sabtu (23/11/2019), sore sekira pukul 18.35 WIB.
Kematian Desi membuat hati teman-temannya teriris. Terutama teman-teman dekatnya di media sosial (medsos). Salahsatunya, pemilik akun facebook Cici Utama.
Begitu mendapat kabar temannya gantung diri, Cici langsung memuat postingan kabar duka cita di dinding laman facebooknya. Cici juga mengajak semua teman-teman di facebook korban agar ikut memviralkan kematian Desi, dengan harapan ibu almarhum segera tahu dan dapat melihat jenazah Desi untuk terakhir kalinya.
“Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Telah berpulang ke Rahmatullah Desi Surya Ningsih, anak dari Robby Sugara, hari ini Sabtu tepat pukul 18.30. Agar mamak (ibu-red) beliau melihat untuk terakhir kalinya. Mohon bantu viralkan agar ibunda dari anak ini dapat melihatnya,” tulis Cici Utama, dalam laman facebooknya.
Sejauh ini, belum diketahui apa alasan kuat sehingga korban nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri.
Informasi diperoleh, Desi Surya Ningsih yang semula dikenal periang, tetapi belakangan berubah menjadi gadis pendiam. Sejak kasus perceraian orangtuanya, Desi terlihat mulai tertutup.
Baca: Tertekan Diadukan Kawin Halangan, Istri Kedua Disuruh Tidur Lalu Gantung Diri
Perubahan sikap remaja ini semakin drastis ketika ayahnya menikahi seorang janda empat orang anak. Sejak memiliki Ibu Tiri, Desi kerap menyendiri di dalam kamar.
Sementara, petugas kepolisian sendiri belum dapat memastikan motif korban gantung diri.
“Untuk motif belum bisa dipastikan,” ujar Kapolsek Perdagangan AKP Supendi.
Supendi menuturkan, dari hasi pemeriksaan medis oleh dr Paula Netsy Purba, selain bekas jerat tali di leher, sama sekali tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Pihak keluarga juga sudah mengikhlaskan kematian siswi SMA di salahsatu sekolah di Simalungun itu. Lewat surat pernyataan, keluarga juga meminta polisi agar tidak melakukan otopsi terhadap kematian korban.
Sekadar diketahui, kematian korban pertama kali diketahui adik tiri korban berinisial FL (9). Sore sekira pukul 18.35 WIB, ayah korban Robby Sugara (41) baru pulang bekerja.
Tiba di rumah, Robby Sugara melihat pintu kamar putrinya dalam keadaan tertutup. Kemudian saudara tiri korban, bernama Dwi dan FL mencoba membuka pintu kamar Desi, namun tidak bisa dibuka karena terkunci.
Saat itu, Dwi dan FL mengetuk-ngetuk pintu kamar sembari memanggil nama kakak mereka. Namun, tak kunjung mendapat jawaban.
Baca: Seorang Ibu di Rambung Merah Gantung Diri, si Bungsu Histeris, Padahal Baru Lamaran
Lalu, FL berinisiatif keluar rumah dan mencoba melihat dari jendela. Disitulah FL terperangah dan kaget, kemudian spontan menjerit.
“Pak, kakak gantung diri,” kata bocah itu seperti disampaikan AKP Supendi.
Mendengar teriakan itu, Robby Sugara langsung mendobrak pintu kamar Desi dengan cara menendangnya. Begitu pintu terbuka, Robby pun melihat putrinya dalam keadaan tergantung dengan seutas tali nilon diikatkan pada galangan atap kamar rumah mereka.
Ia melihat anaknya sudah tak bernyawa. Robby Sugara pun menangis histeris.
Baca: Penyesalan Seumur Hidup si Ibu Muda, Pisah dengan Suami, Anak Dibunuh Kekasih
Atas bantuan tetangga, Robby kemudian menurunkan jasad putrinya. Lalu, peristiwa itu dilaporkan ke kepala dusun yang kemudian meneruskannya ke BhabinKamtibmas setempat. Tak lama berselanag, polisi tiba di lokasi kejadian dan melakukan olah TKP.
Kapolsek Perdagangan AKP Supendi menjelaskan, korban diduga mengakhiri hidup dengan gantung diri menggunakan seutas tali nilon warna putih sepanjang lebih kurang 3,5 meter. Ketika ditemukan, posisi korban tergantung di tiang penyangga dalam kamar rumah, mengenakan kaos warna merah dan celana jeans pendek warna hitam.