JORLANG HATARAN, BENTENGSIANTAR.com– Kasus dugaan pemerkosaan yang dialami MS dengan terlapor oknum pendeta berinisial TS di Simalungun telah viral di tengah masyarakat maupun dalam media sosial (medsos). Semua terhenyak, antara percaya dan tidak percaya. Nah yang terbaru, selain dituding memerkosa jemaatnya, TS juga kerab membuat kesal jemaat karena mematok uang terima kasih.
Sabtu (25/1/2020), Tim BENTENG SIANTAR, kembali menyambangi gereja tempat TS menjalankan tugas pelayanan di Nagori Dolok Marlawan, Kecamatan Jorlang Hataran, Simalungun. Pagi itu, suasana gereja sedang ramai jemaat karena ada acara pemberkatan pernikahan. Namun, yang memimpin acara pemberkatan bukan TS, melainkan pendeta dari Balata. Sementara, TS menurut seorang wanita bernisial CP yang tak lain Sintua (Penatua Gereja), sedang menghadiri acara keluarga di Medan.
“Pak Pendeta lagi di Medan. Ada acara keluarganya,” ucap CP.
Saat ditanya bagaimana kejadian pemerkosaan seperti yang dituduhkan MS terhadap TS, CP mengaku sama sekali tidak mengetahui persis kejadian. Ia hanya mendengar kalau ada jemaat melapor ke polisi atas kasus pemerkosaan.
Namun saat gotong royong berlangsung di gereja tersebut pada Sabtu (18/1/2020) lalu, CP mengatakan jika TS juga ikut serta. Bahkan, ia mengaku sedang bersama dengan TS dan jemaat lainnya dari pagi hingga siang.
“Kalau korban (MS) bilang kejadiannya jam 9 pagi. Pas jam 9 pagi itu, kami bersama pak Pendeta,” ucapnya, sembari mengernyitkan dahi.
Baca: Kakak Beradik Ungkap Rahasia Tujuh Bulan Terakhir, yang Mengejutkan
Menurut CP, Pendeta TS dikenal baik. Selama lima tahun bertugas di Dolok Marlawan, menurut CP, pendeta TS tidak pernah membuat masalah.
Sementara Sintua lainnya dari kaum Bapak, masih di kawasan gereja, tidak ingin berkomentar banyak atas insiden itu. Ia mengaku hanya mendengar kabar sehingga ia enggan berkomentar lebih jauh.
“Kabar yang kamu dengar juga sama kayak yang kami dengar. Kita sama-sama dengar kabar. Karena pas kejadian, aku juga nggak ada di situ,” ucapnya.
Baca: Pembunuh Boru Siahaan Ternyata Ayah Angkatnya yang Merupakan Oknum Pendeta
Hanya saja kata dia, setelah kejadian, seluruh pengurus gereja telah menggelar rapat bersama TS. Namun, dia enggan membeberkan apa yang disampaikan TS dalam rapat itu.
“Pengurus-pengurus gereja juga sudah ada yang dipanggil polisi,” katanya.
Sintua ini pun enggan berkomentar saat ditanya soal motif lain di balik munculnya isu pemerkosaan itu. Ia meminta, seluruh pihak mengedepankan azas praduga tak bersalah dalam menyikapi persoalan tersebut.
“Proses hukum kan sedang berjalan. Kita tunggu sajalah hasilnya,” ujarnya.
Baca: Boru Siahaan yang Dibunuh Itu Ternyata Tengah Hamil 3 Bulan
Sementara itu, warga sekitar mengungkapkan, insiden ini terungkap pada Sabtu (18/1/2020) malam. Saat itu, suami MS pulang dan mendengar suara tangisan dari dalam rumah.
“Pas diketuk suaminya pintu, si korban nggak buka pintu. Terus suaminya manjat dari asbes. Sampai di dalam rumah, si korban bilang dia sudah diperkosa,” kata warga bermarga Sianipar.
Ia mengatakan, pada malam itu, suami korban juga berupaya hendak menemui TS untuk mempertanyakan hal itu. Namun, warga menghalangi karena tak ingin terjadi hal buruk.
Saat Memasak Ikan Buat Pendeta
Tentang kronologi kejadian, menurut Sianipar, pagi itu oknum pendeta TS datang beli ikan ke tempat MS. Setelah beli ikan, MS disuruh datang ke rumah dinas pendeta untuk memasak ikan yang dibelinya. Dan, kejadian memalukan yang dituduhkan MS itu berlangsung saat ia memasak ikan untuk oknum pendeta.
“Korban ini kan jualan. Dia jual ikan. Jadi cerita korban, pendeta ini beli ikan dan disuruh masak di rumah pendeta itu. Istri pendeta ini mungkin nggak di rumah. Waktu masak itu lah kejadiannya,” ungkap Sianipar.
Baca: Pdt Henderson Takut Ditinggal Sendiri di Penjara, Minta Ditemani Penjaga
Masih menurut pengakuan MS, lanjut Sianipar, dia tak berteriak saat diperkosa karena tubuh TS lebih besar darinya. Sehingga, MS tak bisa melawan.
Minta Tambah Uang Terima Kasih
Pasca kejadian, kata Sianipar, warga sudah resah terhadap keberadaan TS. Tak hanya soal pemerkosaan, TS juga disebut memaksa jemaat untuk memberikan uang terima kasih.
“Kalau ada acara di gereja misalnya, ada yang kasih amplop, amplop itu langsung dibuka di depan jemaat. Kalau isinya Rp100 ribu, dia minta tambah,” ujar Sianipar.
Baca: Gadis 13 Tahun Ngaku Diberi Minum, lalu Tak Sadarkan Diri, dan Ini yang Terjadi
Oleh sebab itu, mereka berencana menggelar aksi unjuk rasa ke Praeses. “Warga memang sudah resah. Isunya, warga mau demo juga,” imbuhnya.