Baru Pulang dari Jakarta, Dikubur Pakai Protokol Pemakaman Covid-19

Share this:
CHANDRO PURBA-BMG
Bupati Simalungun JR Saragih, didampingi Dandim Letkol Inf Frans Kishin Panjaitan, Kapolres AKBP Heribertus Ompusunggu, dan Kepala Dinas Kesehatan dr Lidya Saragih, saat menggelar konferensi pers di Posko Pencegahan Covid 19 Kabupaten Simalungun, Kamis (2/4/2020).

3. Baru Pulang dari Jakarta

Menurut Bupati Simalungun JR Saragih, PDP berinisial HP itu diketahui baru saja pulang dari Jakarta. Setelah kurang lebih 10 hari berada di kampung halamannya di Desa Bangun Pane, pria berusia 66 tahun itu mengalami demam.

Kemudian, HP pergi berobat ke bidan desa. Namun, kondisi kesehatan HP pada dua hari kemudian semakin memburuk. Demamnya semakin tinggi. Lalu, HP dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Perdagangan dengan status pasien dalam pemantauan (PDP).

Namun setelah 8 hari menjalani perawatan di RSUD Perdagangan, kondisi kesehatan HP semakin drop hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir Kamis (2/4/2020), subuh sekira pukul 05.00 WIB.

“Tubuhnya mungkin gak kuat, karena dia komplikasi,” ungkap JR Saragih.

4. Hingga Meninggal Berstatus PDP

Sebelumnya kata JR Saragih, Tim Pencegahan Covid-19 Kabupaten Simalungun telah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap keluarga pasien di Bangun Pane. Termasuk terhadap pasien berinisial HP saat masih menjalani perawatan medis, telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dengan menggunakan rapid test dan hasilnya negatif.

“Tapi, kita sama-sama mengetahui bahwa rapid test itu tidak menentukan karena masih butuh waktu,” ungkap JR Saragih.

BacaCegah Penyebaran Corona, 300 Napi Lapas Siantar Bakal Dibebaskan

Sementara, lanjut JR Saragih, Tim Pencegahan Covid-19 Kabupaten Simalungun hingga kini belum memiliki tes swab, alat pendeteksi virus corona pada pasien. Oleh sebab itu, JR Saragih menyampaikan status warga Bangun Pane yang meninggal dunia di RSUD Perdagangan, itu masih PDP (Pasien Dalam Pemantauan).

“Kita tidak dapat mengatakan, apakah PDP yang meninggal dunia itu positif atau tidak, karena kita belum memiliki alat tes swab,” aku JR Saragih.

Share this: