Masalah Jembatan Amblas di Tanah Jawa, MP Sebut PTPN IV Tidak Peka

Share this:
BMG
Mangapul Purba (kemeja merah), Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut, di sela-sela kunjungan kerja Tim LKPJ DPRD Sumut bersama Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi di Tanah Jawa, Simalungun Kamis (28/5/2020).

TANAH JAWA, BENTENGASAHAN.com– Banjir akibat guyuran hujan yang cukup deras kembali menerjang jembatan darurat penghubung antara jalan Siantar-Tanah Jawa, tepatnya di Pondok 8, Nagori Marubun Jaya, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun. Jembatan sementara yang dibangun melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumatera Utara itu diyakini akan terus mengalami kerusakan akibat banjir bila aliran sungai tidak dialihkan ke tempat lain.

“Berapa ratus miliar pun dana yang dikucurkan untuk perbaikan jembatan tersebut akan menjadi sia-sia, bila aliran sungai tidak dialihkan ke tempat lain,” ujar Mangapul Purba, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut, di sela-sela kunjungan kerja Tim LKPJ DPRD Sumut bersama Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi di Tanah Jawa, Simalungun Kamis (28/5/2020).

Sebagaimana diketahui bahwa amblasnya jembatan ini karena derasnya air hujan yang datang dari areal PTPN IV Afdeling III Kebun Marihat, Nagori Marubun Jaya. Debit air sungai yang mengalir di bawah jembatan cenderung deras, sehingga menggerus tanah di bibir sungai yang otomatis merusak pondasi jembatan. Jika tidak hujan, air sungai yang berasal dari perkebunan PTPN IV hanya kubangan air biasa saja.

“Pihak PTPN IV tidak boleh tinggal diam dan berpura-pura tidak tahu terhadap putusnya jembatan ini, managemen PTPN IV juga harus bekerjasama dengan pemerintah untuk membuka jalur baru mengalihkan aliran air hujan ke tempat lain agar tidak tertumpu pada satu aliran sungai saja,” imbuh politisi PDIP yang akrab disapa MP ini.

BacaJembatan Jalan Siantar-Tanah Jawa Terputus Lagi, Lalin Dialihkan ke Polda

BacaBanjir Tanah Jawa, Ibu Rumah Tangga Tewas Tersengat Listrik

Selain itu, MP menilai PTPN IV kurang peka terhadap persoalan putusnya jembatan tersebut yang mengakibatkan banyak aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat terganggu. Padahal, jembatan itu merupakan salah satu urat nadi aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat.

“Pihak PTPN IV seharusnya bertanggungjawab besar terhadap putusnya jembatan itu, mereka harus segera melakukan langkah-langkah untuk pencegahan terhadap banjir yang akan terus mengancam putusnya jembatan tersebut,” pungkas MP.

Share this: