SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Calon Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga menerima banyak masukan dari keluarga besar Ikatan Alumni SMTP Negeri 1 Raya. Salahsatunya mengenai kebiasaan petani di Nagori Siporkas, Kecamatan Raya, yang langsung meninggalkan tanaman jahe miliknya ketika sudah terserang hama dan membuka lahan baru.
“Situasi itu berjalan terus dan ini tradisi yang perlu diberi pemahaman,” ujar Martuah Lubis, salah seorang alumni SMTP Raya tahun 1994, jurusan Teknologi Hasil Pertanian, saat berdialog dengan Radiapoh Hasiholan Sinaga, belum lama ini.
Martuah menyebutkan, di Nagori Siporkas, terdapat 7 dusun yang masyarakatnya mayoritas petani. Dia sendiri mengaku tidak tahu mengapa Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) tidak memberikan perhatian terhadap kondisi tersebut.
“Sebagai ketua poktan, saya merasa tidak berfungsi. Sebab, petugas PPL tidak menyanggupi apa yang kita sampaikan. Padahal, sepengetahuan kami, petugas PPL itu adalah gurunya petani,” keluh Martuah.
Selain soal tradisi petani yang tidak biasa itu, Martuah juga mengeluhkan masalah distribusi pupuk subsidi yang tidak sesuai harapan para petani.
Baca: RHS: ASN Merasa Tertekan dan Ketakutan, Itu Tak Akan Terjadi Lagi
Menurut Martuah, pengadaan pupuk itu sudah disediakan sesuai kuota kebutuhan per kelompok tani.
“Kita sudah sampaikan data, tentu kuotanya sudah jelas. Tapi fakta lapangan, petani sulit mendapatkan pupuk subsidi. Kalaupun ada, harganya sulit terjangkau. Kondisi ini sangat berpengaruh pada petani, penghasilan menurun. Hasil tidak sesuai dengan biaya produksi,” ujar Martuah.
Oleh sebab itu, dia berharap kepada Radiapoh Hasiholan Sinaga kelak ketika terpilih menjadi Bupati Simalungun agar memperhatikan persoalan pertanian. Termasuk menjadikan Kantor Dinas Pertanian, sebagai rumahnya para petani.
“Artinya, para petani harus merasa nyaman dan aman ketika memasuki dinas pertanian. Terutama untuk mendapatkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pertumbuhan kelompok tani dan usaha pertaniannya,” kata Martuah.
Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah masalah pembangunan jalan tani yang belum sampai ke nagorinya.
“Jalan tani belum terbangun dengan baik. Sehingga hasil pertanian agak sulit diangkut ke tujuannya. Kalau Radiapoh Sinaga terpilih, masalah jalan tani harus mendapatkan perhatian serius,” ucapnya.
Baca: Pengamat Hukum: Program si Bersih RHS-ZW jadi Harapan Baru Birokrat
Pada kesempatan itu, Martuah menyatakan akan berjuang memenangkan Radiapoh Hasiholan Sinaga sebagai Bupati Simalungun di Pilkada 9 Desember 2020.
“Kenapa, karena saya yakin Radiapoh Sinaga mampu melakukan perubahan di Simalungun, sebagaimana visi dan misinya menjadikan Simalungun lebih maju, lebih baik dan rakyatnya sejahtera,” pungkas Martuah.