PARAPAT, BENTENGSIANTAR.com– Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga-Haji Zonny Waldi menyampaikan dua hal yang menarik perhatian dalam Debat Publik 2 di Hotel Patra Jasa, Kelurahan Parapat, Selasa (1/12/2020) malam.
Pertama, dibutuhkannya anggaran yang cukup besar untuk memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak berat dan pengerjaannya mencapai 7 tahun.
Kemudian yang kedua, akan membangun komunikasi antar umat beragama agar radikalisme, vandalisme maupun intoleransi tidak bertumbuh kembang di Simalungun.
Radiapoh menyampaikan, untuk memperbaiki jalan yang kerusakannya sudah cukup parah di Simalungun, dibutuhkan anggaran yang tidak sedikit.
“Dari hasil survey yang sudah dilakukan, diperhitungan anggaran untuk perbaikan jalan rusak itu sebesar Rp2,2 triliun. Kemudian, untuk menyelesaikan hingga keseluruhan jalan dalam kondisi layak dilintasi roda dua maupun roda empat, membutuhkan waktu hingga 7 tahun,” kata Radiapoh.
Baca: Insiden Mikrofon Rusak Saat RHS-ZW Tampil di Debat Publik Putaran Kedua
Atas kondisi itu, Radiapoh melanjutkan, pihaknya akan dapat memacu laju perbaikan jalan yang sudah rusak berat tersebut dengan cara meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), membangun komunikasi dengan pemerintahan provinsi maupun pemerintahan pusat melalui kementeriaan terkait untuk mendapatkan alokasi anggaran pembangunan.
“Jika diberikan kepercayaan oleh masyarakat Simalungun untuk memimpin, kami akan menjadikan perbaikan jalan rusak sebagai program skala prioritas,” ucap pria yang akrab disapa RHS ini.
Soal radikalisme, vandalisme, dan intoleransi, Radiapoh menjabarkan, salah satu program yang akan dikerjakan adalah bagaimana mengaktifkan kembali Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
“Kami akan membangun komunikasi di antara umat beragama yang ada di Simalungun. Komunikasi yang berkesinambungan serta tingkat toleransi yang tinggi perlu dikelola dengan baik. Jika itu dapat dilaksanakan, maka yang disebut radikalisme, vandalisme, dan intoleransi tidak akan bertumbuh kembang di Simalungun,” terang Radiapoh.
Radiapoh mengatakan, membangun komunikasi yang baik akan dilaksanakan pada tatanan adat, budaya dan tradisi ragam suku yang ada di Simalungun.
“Keberagaman suku, adat, budaya, tradisi, dan agama yang ada di Simalungun akan diatur sebaik mungkin. Itu sebagai benteng ketahanan mencegah masuknya paham radikalisme, vandalisme dan intoleransi,” paparnya.
Menurut calon nomor urut satu ini, jika kedua masalah tersebut dapat diatasi, maka Simalungun lebih maju, lebih baik, dan rakyatnya sejahtera akan dapat dicapai serta dinikmati.
“Dua poin ini sangat besar manfaatnya dalam pencapaian visi misi dan program unggulan kami dalam mensejahterakan masyarakat Simalungun,” ujar Radiapoh Sinaga.
Baca: Yakin Pasangan RHS-ZW Tulus, Warga Simalungun: Kami Doakan Menang
Oleh karena itu, Radiapoh berharap, masyarakat Simalungun datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 9 Desember 2020 dan menentukan hak pilihnya.
“Jangan golput! Berikanlah suara saudara-saudaraku untuk nomor urut satu. Sebab, kami akan membawa perubahan menuju lebih maju, lebih baik dan rakyatnya sejahtera,” pungkas Radiapoh.