Sempat Pamit, Ibu Ini Ternyata Pergi untuk Selama-lamanya
- Jumat, 8 Jan 2021 - 18:02 WIB
- dibaca 6.283 kali
SIMALUNGUN, BENTENGSIANTAR.com– Keluarga besar Pardede di Huta Ranto I, Nagori Mekar Bahalat, Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun, tidak seorang pun menduga jika pamitan dari Nuriah Pardede adalah untuk kepergian selama-lamanya. Mereka sangat berduka saat wanita berusia 55 tahun ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di perladangan tak jauh dari rumahnya di Huta Ranto I, Nagori Mekar Bahalat, Kamis (7/1/2021), sekira pukul 11.25 WIB.
Informasi diperoleh BENTENG SIANTAR, sehari sebelum ditemukan meninggal pada Rabu (6/1/2021), pagi sekira pukul 07.00 WIB, Nuriah pamit ke keluarga hendak pergi ke ladang. Namun hingga Rabu malam sekira pukul 19.30 WIB, Nuriah tidak pulang.
Keluarga mulai resah, sebab Nuriah tidak biasanya pulang sampai malam dari ladang. Lalu, pihak keluarganya memutuskan mencari keberadaan petani jagung tersebut. Namun sayang, hingga Kamis pagi sekira pukul 08.30 WIB, Nuriah tak juga ditemukan.
Mereka baru mendapat kabar Kamis siang sekira pukul 11.30 WIB, kalau Nuriah sudah ditemukan. Namun dalam kondisi tidak bernyawa. Seluruh keluarga sangat bersedih, mereka sangat kehilangan sosok wanita pekerja keras tersebut.
Baca: BREAKING NEWS! Alex Panjaitan, Anggota DPRD Siantar Meninggal Bunuh Diri
Baca: Idap Asam Lambung, Teknisi Ponsel Ditemukan Meninggal di Kamar Kos
Keterangan diperoleh, Nuriah pertama kali ditemukan oleh Windra Sinaga, warga sekitar. Saat itu, Windra sedang menyemprot racun rumput di perladangan tersebut dan menemukan Nuriah dalam keadaan telungkup dengan mengenakan baju biru motif batik dan celana warna merah.
Oleh Windra, kemudian memberitahukan hal tersebut ke warga lainnya. Lalu, masyarakat menghubungi petugas kepolisian dan tenaga medis dari Puskesmas Mekar Bahalat Jawa Maraja Bah Jambi.
Baca: Pergi Tanpa Pamit, Nek Ayu Ditemukan Meninggal di Irigasi Tanah Jawa
Baca: Akhir Pilu Pria asal Aek Nabara, ‘Bercerai’, Meninggal Bikin Heboh Siantar
Setelah dilakukan pemeriksaan, Nuriah diduga meninggal karena mengalami pecah pembuluh darah. Selain itu, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Nuriah.
Kanit Reskrim Polsekta Tanah Jawa Iptu ZW Saragih membenarkan penemuan jenazah Nuriah tersebut.
“Keluarga korban (Nuriah) sudah mengikhlaskan kejadian itu. Sehingga, autopsi tidak dilakukan,” kata ZW.