SIMALUNGUN, BENTENGSIANTAR.com– Wilmar Manurung, seorang pria lanjut usia (lansia) asal Huta V, Jalan Laguboti, Nagori Karang Sari, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun, mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Aksi bunuh diri itu pertama kali diketahui Leonard Manurung (41), putra Wilmar. Leonard menyaksikannya saat datang ke rumah sang ayah, Rabu (25/8/2021), pagi sekira pukul 07.30 WIB.
Saat tiba di sana, Leonard sempat mencari Wilmar ke kamar tidur dan kamar mandi. Namun sayang, pria 71 tahun itu tidak ditemukan.
Lalu, Leonard melihat pintu belakang yang terbuka. Leonard pun berjalan ke sana dan mendapati ayahnya sudah tergantung di pintu belakang rumah dengan tali tambang masih menjerat lehernya.
Melihat itu, Leonard yang masih terkejut kemudian memberitahu ke para tetangga. Mendapat kabar itu, sejumlah tetangga pun berdatangan ke rumah Wilmar.
Baca: Asma Tak Kunjung Sembuh, Depresi Lalu Bunuh Diri, Kejadian di Silau Kahean
Baca: Alex Panjaitan, Anggota DPRD Siantar Bunuh Diri, Begini Sosoknya
Tak berapa lama, personel Polsek Bangun yang menerima informasi kejadian itu kemudian turun ke lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi jenazah Wilmar.
Halaman Selanjutnya..
Pernah Beberapa Kali Berencana Bunuh Diri
Pernah Beberapa Kali Berencana Bunuh Diri
Kapolsek Bangun AKP Lambok Gultom membenarkan kejadian itu. Menurut Lambok, sesuai hasil pemeriksaan, tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Wilmar.
“Pihak keluarga juga sudah membuat surat pernyataan tertulis untuk tidak dilakukan autopsi dan tidak merasa keberatan. Sebab, korban (Wilmar) meninggal gantung diri akibat depresi mengidap penyakit stroke ringan,” kata Lambok.
Baca: Stres Ditinggal Mati Suami dan Anak, Wanita Lansia Bunuh Diri di Silau Kahean
Baca: Kisah Cinta Kandas Dua Hari Jelang Pernikahan, Sang Pria Bunuh Diri
Dia menambahkan, sesuai informasi mereka peroleh, Wilmar sudah beberapa kali berencana bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perutnya.