Benteng Siantar

Terungkap! Distributor Jual Pupuk Subsidi ke Kios Pengecer di Atas HET?

Ilustrasi. Pupuk subsidi di Simalungun, selain dijual di atas HET juga sulit didapat.

SIMALUNGUN, BENTENGSIANTAR.com– Harga pupuk bersubsidi di Kabupaten Simalungun dijual melanggar ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebagaimana telah ditetapkan oleh pemerintah.

Selain harga yang sangat mahal sampai menembus Rp230 ribu per sak, pupuk subsidi juga sering mengalami kelangkaan atau kosong di kios-kios pengecer.

Hal ini juga diakui salah seorang petani di Kecamatan Panombean Panei, Rafli Silalahi saat ditanyakan wartawan.

“Harganya tidak menentu. Kadang Rp150 ribu, kadang Rp180 ribu, Rp200 ribu, dan terkadang sampai Rp230 ribu per karung,” kata Rafli.

Sesuai informasi diperoleh dari Dinas Pertanian, distributor pupuk urea bersubsidi di Kecamatan Panei adalah CV Mas Ayu Lestari yang beralamat di Nagori Dolok Marlawan, Kecamatan Siantar.

Viya, selaku staf pemasaran CV Mas Ayu Lestari saat dikonfirmasi mengatakan bahwa dirinya tidak lagi bekerja di perusahaan tersebut.

“Saya sudah tak kerja di situ lagi bang. Sudah satu bulan, saya keluar,” kata Viya.

BacaHarga Pupuk Meroket, Kadistan Simalungun: Lebih dari HET, Laporkan!

BacaPupuk Urea Bersubsidi Langka di Kecamatan Panei, Kadis Pertanian ‘Menghilang’

Saat ditanya berapa harga tebus pupuk urea dan Ponska (NPK) oleh kios pengecer ke distributor pada saat dia masih bekerja di CV Mas Ayu Lestari, Viya mengatakan jika harga urea per karung (50 kg) Rp 117 ribu dan harga Ponska Rp Rp 121 ribu per karung.

“Urea 117, NPK 121,” tulisnya menjawab pesan WhatsApp BENTENG TIMES.

Halaman Selanjutnya >>>

Prinsip 6 Tepat serta Sanksi Terhadap Distributor dan Kios Pengecer

Prinsip 6 Tepat serta Sanksi Terhadap Distributor dan Kios Pengecer

Tapi sayang, Pimpinan CV Mas Ayu Lestari, V br Sitorus saat coba dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp mengenai informasi harga yang disampaikan Viya, tidak berkenan memberikan tanggapan meskipun pesan terkirim dan telah diterima atau ceklis dua.

Dihubungi melalui sambungan seluler, boru Sitorus juga tidak berkenan menerima telepon meskipun nada dering terdengar aktif.

BacaSoal Kelangkaan Pupuk, Gubsu Edy: yang Diajak Bicara pun Tenang-tenang Saja, Bikin Susah

BacaPetani ‘Teriak’ Pupuk Subsidi Langka di Simalungun

Kadis Perindustrian dan Perdagangan Simalungun, Leo Haloho, dihubungi melalui sambungan seluler, nada panggilan menyatakan nomor tujuan sedang sibuk.

Sebagaimana informasi, sesuai Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 49 Tahun 2020, Harga Eceran Tertinggi pupuk urea bersubsidi adalah Rp112.500 per karung, dan harga pupuk Ponska bersubsidi Rp115.000 per karung, sampai di lini IV atau di kios pengecer.

Kemudian, Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 15 Tahun 2013 tentang Penyaluran dan pengawasan pupuk bersubsidi menyebutkan bahwa Dinas Perindustrian dan Perdagangan memiliki kewenangan dalam pengawasan pupuk bersubsidi.

Penyaluran pupuk bersubsidi diwajibkan pada 6 prinsip antara lain: tepat jenis, tepat jumlah, tepat harga, tepat tempat, tepat waktu dan tepat mutu. Atau sering disebut 6 tepat.

BacaUrea Subsidi Langka, Kepala Dinas Pertanian Simalungun: Suruh Petani Telepon Saya

BacaHarga Pupuk Subsidi Tembus Rp230 Ribu per Karung, Kapolres: Saya Teruskan ke Penyidik

Apabila distributor dan kios pengecer di wilayah kabupaten/kota melanggar prinsip 6 tepat, Dinas Perindag Kabupaten/Kota berwenang menyurati distributor dan kios pengecer secara tertulis.

Jika tidak diindahkan yang bersangkutan, Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) dapat menyurati distributor dan kios. Apabila tidak juga dilaksanakan, maka KP3 dapat menyurati produsen agar mencabut izin distributor.

Halaman Sebelumnya <<<