BANDAR, BENTENGSIANTAR.com– Belum lagi lekang dari ingatan kematian ibu dan anak di Perumnas Mutiara Lanbow Blok N Nomor 13, Huta IV, Nagori Bandar, Kecamatan Bandar. Kini, publik Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, kembali digemparkan kasus kematian.
Bedanya, ibu dan anak di Perumnas Mutiara Lanbow meninggal karena dibunuh, sementara di Perumahan Java Residensi, Huta V, Nagori Bandar Jawa, Kecamatan Bandar, meninggal bunuh diri.
Ia adalah Juan Pelix Tampubolon, warga Perumahan Java Residensi. Pria yang berprofesi sebagai karyawan koperasi itu ditemukan meninggal gantung diri di gudang rumah, Jumat (9/6/2023) pagi.
Rekan kerjanya menjadi orang pertama yang mengetahui kematian pemuda 22 tahun tersebut.
Informasi diperoleh BENTENG SIANTAR, Juan merupakan karyawan di Koperasi KSP Silau Raja. Juan tinggal di lokasi kejadian bersama karyawan lainnya. Lokasi kejadian tersebut dijadikan kantor sekaligus tempat tinggal karyawan.
Pagi itu, persisnya sekira pukul 07.00 WIB, Oktriawan Lumban Raja, karyawan koperasi, terbangun dari tidurnya dan melihat karyawan lain masih tidur. Namun, Oktriawan tidak melihat Juan.
Kemudian, Oktriawan membangunkan Akbar Simbolon, karyawan lain. Kepada Akbar, Oktriawan menanyakan kebaradaan Juan. Namun, Akbar tidak menjawab.
Baca: Kisah Cinta Kandas Dua Hari Jelang Pernikahan, Sang Pria Bunuh Diri
Baca: Alex Panjaitan, Anggota DPRD Siantar Bunuh Diri, Begini Sosoknya
Oktriawan pun pergi ke belakang untuk membuka gudang. Setelah pinntu gudang terbuka, betapa terkejutnya Oktriawan melihat Juan dalam keadaan tergantung.
Melihat itu, Oktriawan kembali membangunkan Akbar dan memberitahu soal kematian Juan.
Selanjutnya, Oktriawan melaporkan kejadian itu kepada Kepala Lingkungan (Kepling) Huta V Suprianto. Lalu, Suprianto memberitahukan kepada Bhabinkamtibmas.
Tidak berapa lama, personel Personel Polsek Perdagangan turun ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi jenazah Juan.
Kemudian, dilakukan visum luar terhadap jenazah Juan. Keluarga menolak dilakukan autopsi karena meyakini Juan meninggal karena bunuh diri.
Dari visum luar yang dilakukan petugas medis dari Puskesmas Perdagangan Efriani Kartini, ditemukan luka bekas jeratan tali pada leher Juan, ditemukan alat kelamin Juan mengeluarkan sperma, lidah keluar menjulur, dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Juan.
Baca: BHL di Bandar Huluan Bunuh Diri, Motif Penyakit Dalam Menahun
Baca: Dalam Sehari, Dua Kasus Bunuh Diri di Simalungun, Satu Korban Pejabat Kelurahan
Kanit Reskrim Polsek Perdagangan Iptu Fritsel G Sitohang membenarkan adanya kejadian tersebut.
Fritsel mengungkapkan, kuat dugaan, Juan bunuh diri karena frustasi setelah ditinggalkan atau diputuskan pacarnya.
“Jenazah korban (Juan) sudah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,” kata Fritsel.