Proyek Rabat Beton di Huta IV Urung Bayu, Tanah Jawa Terindikasi Korupsi, Buktinya Ini ..

Share this:
RICHARDO GULTOM-BMG
Proyek pembangunan jalan rabat beton di Huta IV Urung Bayu, Nagori Bayu Bagasan, Kecamatan Tanah Jawa, Simalungun. Anggaran sebesar Rp173.054.137 bersumber dari Dana Desa TA 2023.

TANAH JAWA, BENTENGSIANTAR.com– Proyek pembangunan jalan rabat beton di Huta IV Urung Bayu, Nagori Bayu Bagasan, Kecamatan Tanah Jawa, Simalungun, terindikasi korupsi.

Dari pantauan lapangan, BENTENG SIANTAR melihat proyek rabat beton yang bersumber dari Dana Desa Tahun Anggaran 2023, itu sama sekali tidak menggunakan papan mal. Alih-alih papan mal, pihak pelaksana kegiatan menggunakan plat besi untuk menopang rabat beton.

Penggunaan plat besi lebih kurang sepanjang 10 meter. Dan, setiap kali dilakukan pengecoran, plat besi kembali dipindahkan.

Berbeda dengan pengerjaan proyek-proyek rabat beton umumnya, dimana pihak pelaksana kegiatan menggunakan papan mal sebagai penopang cor beton.

Atas hal itu, muncul dugaan jika anggaran yang semula diperuntukkan untuk pengadaan papan mal diduga kuat masuk kantong pribadi pangulu nagori (kepala desa, red).

Indikasi lainnya ada pada campuran semen pada rabat beton terlihat tidak masak, karena terpantau campuran pasir terlalu banyak.

BacaProyek Irigasi Ambruk di Nagori Bosar Bayu, Padahal Baru Dibangun

BacaHari Gini, Masih Ada Proyek Pemerintah Tanpa Papan Plang, Lokasi di Sipolpol Hatonduhan

Lalu, keganjilan lainnya ada pada galian yang terdapat pada sisi kiri dan kanan proyek jalan rabat beton. Dengan adanya galian itu rentan terjadi pengurangan volume ketebalan pada jalan rabat beton.

“Galian yang terdapat pada sisi kiri dan kanan proyek diduga kuat hanya sebagai kamuflase. Jadi, kalau diukur ketebalannya dari samping, ukurannya akan pas. Tapi, siapa yang tahu ketebalan cor beton di bagian tengahnya?” kata Gaol T, seorang pengamat pembangunan di Simalungun.

Halaman Selanjutnya >>>

Pendamping Desa Sebut Papan Mal Ada di RAB

Share this: