Mengisi Kemerdekaan, Pemuda Harus Terus Berkarya

Share this:
BMG
Suasana ketika diskusi kebangsaan berlangsung di Cafe Polaris, Jalan Melati, Kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat, Kamis (16/8/2018) sore.

Di dunia politik sendiri, sambung Dara, sudah saatnya generasi muda ikut terlibat langsung. Jangan hanya menjadi sayap gerakan, tetapi harus menjadi tubuh dari gerakan itu sendiri.

“Di seluruh dunia juga sedang ada tren kemunculan pemimpin-pemimpin muda, misalnya Presiden Emmanuel Macron di Prancis, Menteri Syed Saddiq di Malaysia, Senator Alexandra Cortez di Amerika. Ini tentu menjadi inspirasi untuk anak-anak muda di Indonesia. Kalaupun tidak terjun dalam politik praktis, paling tidak anak-anak muda harus mengambil peran untuk ikut memberikan suara dalam proses politik yang berlangsung,” ujarnya

Dalam hal ini, Dara menyampaikan, politik hanya salah satu medan perang atau medan jihad anak muda. Ada banyak sektor-sektor lain yang juga membutuhkan keterlibatan anak muda, misalnya industri ekonomi kreatif dan digital. “Apapun bidangnya, teruslah berupaya untuk melakukan yang terbaik untuk mengisi kemerdekaan Indonesia,” katanya.

(Baca: Parlindungan Purba: USI Harus Turun ke Lapangan, Jangan Hanya Teori)

Sementara itu, Hotmatua H Silalahi menyampaikan, pemuda harus bisa menjadi motor penggerak perubahan. Dan hari ini, prakteknya sedang terjadi lewat sebuah forum yang digagas anak-anak muda yang proaktif lewat forum kebangsaan ini.

(Baca: Dinamika Mahfud MD Jauh Lebih Beradab Daripada Politik Mahar)

“Saya sangat mengapresiasi gagasan anak-anak muda ini, dan ke depan anak-anak muda kota Pematangsiantar harus lebih produktif dalam menghasilkan karya yang kemudian bisa menjadi legacy dari kota ini. Acara cukup baik, dan semoga bisa konsisten mewarnai kota ini,” jelasnya.

(Baca: Polisi Usut Dugaan Penyimpangan Bagi-bagi Uang Pembinaan OKP di Binjai)

Masih di lokasi yang sama, Bongsu Pakpahan mengutarakan, saat ini pemuda lebih banyak menuliskan opini atau berkomentar soal kebijakan pemerintah ataupun keadaan sosial di media sosial tanpa diimbangi aksi nyata untuk melakukan perubahan.

(Baca: Briptu Reza Belum Ditetapkan Tersangka, Kapolres Siantar Bilang Begini..)

Sedangkan Alvin Husein Nasution lebih fokus ke persoalan maraknya berita hoax di media sosial. “Pemuda harus bisa melihat berita yang disajikan di media sosial, hoax atau tidak. Kebenaran berita itu dapat dilihat dari berbagai sisi, seperti siapa penulisnya, siapa narasumbernya, dan kapan kejadiannya,” paparnya.

Share this: