Sosok dr Susanti di Mata Mantan Bawahan: Nggak Beres, Mau Jadi Wakil Walikota?

Share this:
BMG
dr Susanti bersama Bakal Calon Walikota Siantar Asner Silalahi saat mendaftar ke Partai Demokrat, belum lama ini.

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Sosok dr Susanti salahsatu tokoh perempuan yang digadang-gadang sebagai Bakal Calon Wakil Walikota bersama Bakal Calon Walikota Siantar Asner Silalahi. Namun sayang, kepemimpinannya selama menjabat Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar, masih jauh dari kata memuskan.

Hal itu disampaikan dr Juni Simatupang, mantan Kepala THT RSUD dr Djasamen Saragih, kepada BENTENG SIANTAR, Senin (2/3/2020). Ia menuturkan, penilaian itu didasari beberapa alasan. Pertama, masa kepemimpinan dr Susanti, pembayaran jasa medis terlalu lama. Jika dibandingkan dengan rumah sakit swasta, pembayaran jasa medis di RSUD dr Djasamen Saragih, terlalu lama turun.

“Jasa medis itu turun di bulan 6 dan bulan 7 harusnya sudah dibayar. Tapi, alasannya nggak ada uang. Uangnya diputar dulu untuk beli makanan pasien dan bahan habis pakai. Jasa dokter dibelakangkan. Belakangan ini juga katanya masih terlambat,” kata Juni.

Yang kedua, masih kata Juni, tidak ada kemajuan dalam pelayanan. Masyarakat yang datang kurang cepat mendapat pelayanan. Pasien di rumah sakit milik pemerintah itu semakin hari semakin berkurang.

“Karena kita, Kelas B. Seharusnya, Kelas D dulu,” ucapnya.

Kemudian, menurut penilaian Juni, sosok Susanti merupakan orang yang nggak punya kepemimpinan yang teguh. Ia menurut Juni, tidak mau menerima kritik.

“Jadi bisa berubah-ubah ini-nya (kebijakan, red). Nggak mau dikasih masukan. Konflik internal juga banyak. Hanya nggak keluar saja (ribut-ributnya). Kayaknya ada yang mengendalikan dia. Saya dengar suaminya,” ujar Juni.

BacaAntara Budi Utari Atau Syahmidun Saragih, Siapa yang Dipilih Alpeda Sinaga?

Dia mencontohkan, ketika menjabat sebagai Kepala THT, ia pernah mengusulkan pengadaan alat-alat yang berhubungan dengan bidangnya tersebut. Namun, ia nggak tahu apakah alat-alat yang berhubungan dengan THT sudah direalisasikan atau belum.

“Aku dilantik Menteri Kesehatan sebagai Ketua Tim Penanggulan Tuli di Siantar dan Hefriansyah tahu itu. Sebetulnya, sudah bisa bergerak. Tapi, saya perlu fasilitas rumah sakit, perlu beli alat ini. Nggak ada. Kecewa juga lihat dia (Susanti),” ungkap mantan Kepala THT yang telah pensiun sejak Juni 2019 itu.

“Selama kepemimpinannya (Susanti), sangat kurang memuaskanlah,” ujarnya lagi.

BacaAdiaksa Purba Bukan yang Pertama, Sebelumnya JA Setiawan Juga Terjerat Hukum

Maka dari itu, Juni berpendapat, jika dr Susanti tidak layak menjadi Wakil Walikota Siantar.

“Susanti nggak bisalah. Susah juga itu nanti mendapatkan suara dari dia. Mengurus rumah sakit saja nggak beres, gimana? Rumah sakit depan mata nggak bisa diurus, mau jadi wakil walikota?” kritiknya.

Share this: