Sejak 8 Tahun Kesulitan Keuangan, Perumda Tirtauli Lakukan Ini..
- Kamis, 11 Feb 2021 - 18:12 WIB
- dibaca 87 kali
SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Perumda Tirtauli Siantar ternyata mengalami penurunan laba. Kondisi ini terjadi setiap tahun, sejak 2013. Sejak itu, perusahaan milik Pemko Siantar itu mengalami kesulitan keuangan.
Demikian diungkapkan Direktur Umum Perumda Tirtauli Berliana Napitu, di hadapan masyarakat dan perangkat Kecamatan Siantar Timur, Rabu (10/2/2021). Menurut Berliana, salahsatu penyebab perolehan laba perusahaan plat merah itu mengalami penurunan diakibatkan oleh minimnya penggunaan air.
Dia mengungkapkan, kecenderungan penurunan pemakaian air itu terindentifikasi dari pelanggan kalangan RT3 ke atas.
“Dari catatan perusahaan, kalangan RT3 ke atas ini, malah banyak tidak menggunakan air (Perumda Tirtauli),” ujarnya.
Selain minimnya penggunaan air, masih menurut Berliana, keberadaan sumber-sumber air milik Perumda Tirtauli yang kebanyakan berada di wilayah Kabupaten Simalungun, membuat mereka harus mengeluarkan biaya ekstra untuk pemeliharaan. Itu belum termasuk beban pajak Air Bawah Tanah (ABT) yang harus disetorkan ke Pemkab Simalungun.
Baca: Perjalanan Panjang Perbaikan Pipa Distribusi Perumda Tirtauli di Janggir Leto
Baca: Untuk Program Air Minum dan Sanitasi, Hefriansyah: Stop Buang Air Besar Sembarangan
Nah untuk mengatasi hal itu, sambung Berliana, mereka akan menerapkan beban tetap kepada seluruh pelanggan Perumda Tirtauli. Ia mengungkapkan, niatan menetapkan beban tetap ke pelanggan untuk menjaga keberlangsungan perusahaan dan meningkatkan kualitas layanan ke pelanggan.
“Dengan beban tetap, mudah-mudahan kami bisa bertahan,” ujar Berliana saat melakukan sosialisasi beban tetap ke pelanggan di hadapan masyarakat dan perangkat Kecamatan Siantar Timur.
Baca: Tingkatkan Kompetensi SDM, PDAM Tirtauli Siantar Gelar Inhouse Training
Baca: Anda Haus Saat Berkunjung ke Taman Bunga Siantar, Bisa Minum di Kantor Walikota
Dalam kesempatan itu, Berliana menyampaikan penerapan beban tetap ke pelanggan rencananya akan dilakukan terhitung mulai Maret 2021.
Berliana juga menambahkan, banyak masyarakat menggunakan sumur bor yang belum diketahui kualitasnya.
“Kita sendiri rutin menguji mikrobiologi ke Laboratorium Sucofindo. Air kita sudah mampu mematikan kuman,” pungkas Berliana.