Berpotensi Ciptakan Klaster Baru, Vaksinasi Massal di Siantar dan Simalungun Tuai Kritik

Share this:
FERRY SIHOMBING-BMG
Sejumlah warga terlihat mengantre untuk divaksin. Program vaksinasi massal ini digelar di halaman RSUD dr Djasamen Saragih Kota Pematang Siantar, belum lama ini.

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Program vaksinasi massal yang sedang berlangsung di Kota Pematang Siantar dan Kabupaten Simalungun menuai kritik, karena terjadi kerumunan tanpa memperhatikan jarak satu sama lain. Sehingga muncul kekhawatiran akan menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

Atas kondisi itu, sejumlah organisasi profesi, seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Siantar-Simalungun, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Siantar, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Siantar dan Simalungun, serta Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Siantar dan Simalungun, pun mengeluarkan seruan agar vaksinasi massal tidak dilakukan.

Stop Vaksinasi Massal! Ini Alasannya

Menurut organisasi-organisasi itu, ada sejumlah alasan untuk tidak dilaksanakannya vaksinasi yang mengundang kerumunan. Pertama, di Siantar dan Simalungun, terjadi lonjakan penambahan kasus Covid-19 yang diikuti dengan peningkatan kasus kematian akibat Covid-19.

Kedua, Kota Siantar masuk dalam daftar wilayah yang melaksanakan PPKM Level 4 sesuai Instruksi Mendagri, Nomor 30 Tahun 2021. Kemudian, Simalungun melaksanakan PPKM level 3 sesuai Instruksi Mendagri Nomor 32 Tahun 2021.

Ketiga, Surat Edaran Walikota Siantar Nomor: 440/4013/VIII/2021, tentang PPKM Berbasis Mikro pada level 4 dalam rangka mengantisipasi lonjakan penyebaran Covid-19.

BacaJual Beli Vaksin Ilegal, Tiga Oknum ASN di Sumut Ditangkap

BacaASN Jual Beli Vaksin Ilegal di Sumut, Edy Rahmayadi: Pecat!

Keempat, terbatasnya ketersediaan tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan akibat banyaknya tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19, menjalani perawatan, menjalani isolasi mandiri maupun isolasi terpusat. Bahkan, ada yang meninggal dunia.

Bersambung ke halaman 2..

Share this: