SMA Negeri 1 Dopan Bergejolak, Siswa Unjuk Rasa Desak Rismauli Mundur dari Kepala Sekolah

Share this:
CHANDRO PURBA-BMG
Unjuk rasa siswi SMA Negeri 1 Dopan Simalungun menuntut Rismauli Hutabarat mundur dari jabatan kepala sekolah, Kamis (20/7/2023). 

SIMALUNGUN, BENTENGSIANTAR.com– Situasi di SMA Negeri 1 Dolok Panribuan (Dopan), Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, sedang tidak baik-baik saja. Hubungan antara kepala sekolah dengan para siswa, sedang memanas.

Siswa menggelar unjuk rasa, Kamis (20/3/2023), mendesak agar Rismauli Hutauruk segera mundur sebagai kepala sekolah.

Keterangan dihimpun BENTENG SIANTAR, hubungan yang tidak harmonis antara kepala sekolah dengan para siswa sebenarnya sudah berlangsung lama.

Puncaknya, kemarin, dalam rapat bersama Komite Sekolah, Rismauli Hutauruk menyampaikan rencana kenaikan uang sekolah atau biaya SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan), dari Rp60 ribu per bulan menjadi Rp125 ribu per bulan. Dan, dari rapat itu diputuskan uang SPP sebesar Rp100 ribu per bulan.

Para siswa pun menolak. Mereka menilai uang SPP sebesar Rp100 ribu per bulan terlalu besar mengingat mereka adalah berasal dari keluarga tidak mampu, mayoritas dari keluarga buruh tani, bukan petani apalagi PNS (Pegawai Negeri Sipil).

“Artinya, bekerja di ladang orang lain. Mencari upahan,” ujar salahseorang siswi yang ikut unjuk rasa.

Suasana di SMA Negeri 1 Dolok Panribuan ketika sejumlah siswa menggelar unjuk rasa mendesak copot kepala sekolah Rismauli Hutauruk, Kamis (20/7/2023).

BacaIndikasi Penyelewengan Dana BOS di SMA Negeri 1 Bandar Rp458 Juta

BacaDugaan Korupsi Dana BOS, Mantan Kepala SMA Negeri 1 Silau Kahean Ditahan

Maka, kenaikan uang sekolah menjadi sebesar Rp100 ribu per bulan itu akan sangat membebani pikiran sehingga mereka tidak akan bisa fokus belajar.

Halaman Selanjutnya >>>

Rismauli Dinilai Arogan

Share this: