SMA Negeri 1 Dopan Bergejolak, Siswa Unjuk Rasa Desak Rismauli Mundur dari Kepala Sekolah

Share this:
CHANDRO PURBA-BMG
Unjuk rasa siswi SMA Negeri 1 Dopan Simalungun menuntut Rismauli Hutabarat mundur dari jabatan kepala sekolah, Kamis (20/7/2023). 

Aktifkan Kembali Sekolah Unggulan!

Tuntutan siswa lainnya adalah meminta agar program kelas unggulan kembali diaktifkan. Dijelaskan bahwa sejak awal hingga terbentuknya program kelas unggulan di SMA Negeri 1 Dolok Panribuan, para orangtua siswa dilibatkan.

Tapi sayang, program kelas unggulan dibubarkan tanpa alasan jelas. Para orangtua siswa juga tidak dilibatkan.

“Saat rencana bikin program kelas unggulan, rrangtua diundang dengan sangat terhormat. Lalu, saat pembubaran, mengapa orangtua tidak diundang?” protes mereka.

Selain itu, mereka juga menuntut haknya, hak atas biaya-biaya yang sudah terlanjur mereka bayar sebesar Rp130 ribu per orang untuk biaya tambahan program kelas unggulan tersebut.

“Segala perlengkapan yang telah difasilitasi buat program kelas unggulan kemarin itu tidak jelas jadinya ke mana. Jadi, kami juga menuntut itu pak. Menuntut hak kami. Itu kami bayar Rp130 ribu per orang,” ungkap salahseorang siswi lainnya.

Dari mereka diketahui bahwa jumlah siswa yang ikut program kelas unggulan sebanyak 72 orang.

Atas seluruh kekecewaan itu, mereka ingin agar Rismauli Hutauruk segera dicopot dari jabatannya, dan berharap mendapat penggantinya, seorang pemimpin yang dapat memberi ruang kepada siswa untuk bebas menyampaikan pendapat. Kemudian, meminta agar membatalkan rencana kenaikan uang SPP sebesar Rp100 ribu per bulan.

Menyikapi protes siswa, lalu diadakan pertemuan yang dihadiri Kepala Cabang Dinas (Kacabdis) Wilayah VI meliputi Siantar dan Simalungun Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, Drs R Zuhri Bintang MAP. Sementara, Kepala Sekolah Rismauli Hutauruk sama sekali tidak hadir dalam pertemuan itu.

Usai pertemuan, Zuhri Bintang kepada sejumlah media, mengatakan akan mencari solusi terbaik agar situasi kembali kondusif. Namun, dia menyesalkan kejadian itu karena siswa ikut orasi.

“Belum saatnya mereka orasi, seharusnya belajar. Itu yang kita sesalkan,” kata Zuhri Bintang.

BacaDugaan Suap Proyek Rp50 Miliar di Balik Viral Isu Penyekapan Kadis Pendidikan Simalungun

BacaAPH Diminta Turun ke SMPN 1 Hutabayu Raja: Tebus Ijazah Rp60 Ribu, Seragam Batik Rp140 Ribu

Informasi diperoleh, Zuhri Bintang kembali melakukan rapat untuk mencari penyelesaian atas gejolak yang terjadi di SMA Negeri 1 Dolok Panribuan. Namun, Zuhri belum bersedia menyampaikan penjelasan lebih lanjut dari pertemuan itu.

“Maaf lagi rapat,” tulis Zuhri, melalui pesan WhatsApp kepada BENTENG SIANTAR, Jumat (21/7/2023).

Halaman Sebelumnya <<<

Share this: