PARAPAT, BENTENGSIANTAR.com– Debat Publik putaran kedua antar pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Simalungun yang berlangsung di Hotel Patrajasa Parapat sempat terjadi ricuh, Selasa (1/12/2020) malam. Kericuhan itu dipicu insiden mikrofon tidak berfungsi dengan baik saat pasangan Radiapoh Hasiholan Sinaga-Zonny Waldi menjawa pertanyaan panelis.
Dikutip dari live streaming KPU Simalungun, lewat facebook, insiden itu berawal ketika Zonny Waldi yang didaulat oleh Radiapoh menjawab pertanyaan panelis yang dibacakan oleh moderator Ayu Juwita.
Nah, saat Zonny Waldi mulai berbicara ternyata mikrofon yang telah disediakan oleh penyelenggara sama sekali tidak berfungsi dengan baik. Lalu, Radiapoh berinisiatif mengambil mikrofon yang ada di depannya dan memberikannya kepada Zonny Waldi.
Tapi lagi-lagi, mikrofon tersebut juga tidak berfungsi dengan baik. Sehingga, apa yang disampaikan oleh Zonny Waldi tidak jelas terdengar oleh publik, baik yang ada di dalam ruangan saat debat berlangsung maupun publik yang menyaksikannya lewat live streaming KPU Simalungun tersebut.
Lalu, penyelenggara memberikan mikrofon yang lain sebagai pengganti. Radiapoh pun dengan sigap meraih mikrofon pengganti itu dan dengan cepat menyerahkannya ke Zonny Waldi. Tindakan cepat Radiapoh dapat dipahami mengingat waktu yang mereka miliki untuk menjawab pertanyaan panelis, sangat terbatas.
Baca: RHS Utamakan Ekonomi, Hasim Mandiri, Wagner Unggul, Anton Mantab
Tapi, lagi-lagi mikrofon yang baru saja diganti oleh penyelenggara itu, juga tidak berfungsi dengan baik. Radiapoh yang berdiri di samping Zonny Waldi sampai geleng-geleng kepala.
Menit berikutnya, penyelenggara kembali memberikan mikrofon yang lain lagi. Dan, Radiapoh kembali meraihnya dengan cepat lalu menggantikannya untuk Zonny Waldi.
Hmm…. lagi-lagi mikrofon itu tidak dapat berfungsi dengan baik. Sebaliknya, suara Zonny Waldi malah terdengar terputus-putus dan tidak jelas apa yang dia sampaikan.
Radiapoh: Ini Sudah Tidak Benar Lagi
Lalu, Moderator Ayu Juwita kembali menawarkan mikrofon yang lain lagi sebagai pengganti.
Melihat itu, Radiapoh yang semula sigap langsung berubah sikap. Dari wajahnya, dia terlihat sangat kecewa.
Lalu, dia layangkan protes terhadap penyelenggara.
“Ini sudah tidak benar lagi, tidak efektif. Waktu sudah habis, ini sudah tidak benar lagi,” protes RHS.
Lihat video selengkapnya, di sini:
Baca: KPU Simalungun Larang Wartawan Meliput Debat Calon Bupati
Lalu, Zonny Waldi meminta agar dia berikan waktu kembali untuk menjawab pertanyaan panelis tersebut.
“Kami minta dimulai dari 0 (nol) lagi,” pinta calon wakil bupati nomor urut 1 itu.
Sementara, tamu undangan dan para pendukung pasangan calon meresponnya juga dengan sangat kecewa. Sehingga suasana di dalam ruangan debat, sempat memanas.
Melihat situasi itu, moderator Ayu Juwita pun meminta agar para tamu undangan agar kembali kondusif.
“Ini ada kesalahan teknis, dan kami akan memberikan kesempatan kembali, kepada paslon untuk menjawab pertanyaan,” tegas Ayu Juwita, seraya mengambil alih suasana agar kembali kondusif.
Lalu, Ayu Juwita kembali membacakan pertanyaan panelis untuk pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 1 itu. Ayu mengatakan: ‘Dengan adanya covid-19 secara nasional, pertumbuhan ekonomi melambat atau menurun. Kabupaten Simalungun juga terkena dampaknya.
Baca: Wartawan Dilarang Liput Debat Paslon Kada Simalungun, yang Melarang Tak Pakai Masker
Pemulihan ekonomi di Simalungun dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain;
(a). Pemanfaatan lahan seluas 200 hektare di Tapian Dolok, sebagai kawasan Industri di Simalungun.
(b). Membuka peluang investasi seluas-luasnya, baik industri kecil maupun menengah, dan
(c). Optimalisasi dana desa.
“Pertanyaannya, jika saudara terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Simalungun, bagaimana komitmen dan strategi yang akan dilakukan dalam pemulihan dan peningkatan ekonomi terhadap poin a, b, dan c,” tanya Ayu Juwita, mengulang kembali pertanyaannya.
Atas pertanyaan itu, Zonny Waldi menjawab dengan lugas dengan mengatakan, akan menjadikan lahan 200 hektare di Tapian Dolok menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Simalungun.
Kemudian RHS, di sisa waktu debat sesi kedua itu, menambahkan, jika mereka terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Simalungun, maka akan menjadikan lahan 200 hektare di Tapian Dolok menjadi kawasan Industri Simalungun yang sesungguhnya.
Tak Hanya Soal Mikrofon Rusak, Timbul: Ini Dibiayai Negara, Kamu Tahu Itu!
Tim Pemenangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga-H Zonny Waldi menyampaikan ada dua protes dalam Debat Publik 2 di Hotel Patra Jasa, Kelurahan Parapat, Selasa (1/12/2020) malam. Pertama, soal pengambilan gambar dan mikrofon yang tidak jelas.
Chrismes Haloho, Ketua Tim Pemenangan RHS-ZW, menilai, pengambilan gambar oleh kameramen stasiun televisi yang bekerjasama dengan KPU Simalungun itu tidak benar.
Chrismes mengungkapkan, saat satu pasangan calon menyampaikan pemaparannya, justru yang disorot kameramen malah pasangan calon yang lain. Gambar pasangan calon yang sedang menyampaikan visi misi dan program juga tidak ditampilkan.
Baca: Bawaslu Ingatkan KPU Simalungun: Debat Paslon Harus Bisa Diakses Masyarakat
Masih di lokasi yang sama, Ketua DPRD Simalungun Timbul Jaya Sibarani mengingatkan agar kru stasiun televisi tersebut menjalankan pekerjaannya dengan baik.
“Ini dibiayai negara. Kamu tahu itu!” tegas Timbul.
Politisi Golkar ini pun meminta Ketua KPU Simalungun Raja Ahab Damanik untuk mengganti kru kamera tersebut.