Fakta-Fakta Kematian Ferel Siahaan, Putra Sulung Mantan Anggota DPRD Siantar

Share this:
BMG
Maurits Siahaan (kanan), mantan Anggota DPRD Siantar. (Kiri) Jembatan Merah Jalan SKI, Kelurahan Aek Nauli, Kecamatan Siantar Selatan dan evakuasi korban Ferel Siahaan dari Bah Bolon, Jalan Gereja.

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Kematian Ferel Christian Siahaan, anak sulung mantan Anggota DPRD Siantar Maurits Fernando Siahaan, masih menyisakan tanda tanya, terkhusus bagi keluarga besarnya.

Menurut polisi, Ferel Siahaan menabrak tembok jembatan merah Jalan SKI dan melompat ke sungai Bah Bolon sesaat setelah terlibat kejar-kejaran dengan petugas, pada malam hari.

Kemudian, Ferel ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di aliran sungai Bah Bolon Jalan Gereja, Kecamatan Siantar Selatan, Kota Pematang Siantar, pada Sabtu (20/3/2021) pagi

Namun, pihak keluarga korban tidak serta merta percaya keterangan polisi. Terlebih orangtuanya, Maurits Fernando Siahaan.

Dibalik pro dan kontra penyebab kematian Ferel Christian Siahaan, berikut fakta-fakta kematian putra sulung mantan Anggota DPRD Siantar, dirangkum BENTENG SIANTAR.

1. Kejar-kejaran dengan Polisi

Dari keterangan polisi, Ferel Siahaan sebelum ditemukan tidak bernyawa di aliran Sungai Bah Bolon, sempat terlibat kejar-kejaran dengan personel Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Siantar.

Kejar-kejaran bermula ketika polisi mendapati Ferel mengendarai Honda Scoopy warna merah muda di inti kota Siantar.

BacaAnak Mantan Anggota DPRD Siantar Tewas di Bah Bolon, Sempat Dikejar Polisi

BacaDari Sibolga Bawa 100 Butir Ekstasi, Tiba di Siantar Ditangkap

Melihat reaksi petugas, Ferel pun tancap gas. Tak ingin buruan lepas, petugas pun ikut memacu kendaraannya.

 

Sehingga antara petugas dengan Ferel terlibat adu kecepatan. Kejar-kejaran ini pun mengundang perhatian pengendara lain dan ikut melakukan pengejaran.

Bersambung ke halaman 2..

Share this: