SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Panik bercampur jengkel dalam benak para korban kebakaran di Nagori Dolok Marlawan, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun. Mereka menangis. Sekuat tenaga sudah mereka lakukan untuk memadamkan api.
Alat seadanya yang mereka punya hanya mampu menunda ganasnya api. Sementara mobil pemadam kebakaran (damkar) milik Pemkab Simalungun yang dinanti tidak kunjung tiba.
Mereka marah. Hatinya berkecamuk. Warga yang ikut membantu korban akhirnya pasrah melihat detik demi detik rumah itu habis dilalap si jago merah.
“Ya ampun… ke mananya mobil pemadam kebakaran Simalungun ini?” tangis salahseorang warga saat melihat ganasnya api di bawah terik matahari, Senin (28/3/2022), siang sekira pukul 12.45 WIB.
Dalam musibah kebakaran itu, 3 unit rumah ludes terbakar. Masing-masing rumah Rianto Nainggolan (35), Togar Nainggolan (54), dan Al R Panjaitan.
Menurut keterangan saksi Hesti Hotma Hutagalung (17), kebakaran diduga akibat arus pendek (korsleting) pada meteran listrik rumah milik Rianto Nainggolan. Korsleting itu menimbulkan percikan api. Dan, berselang beberapa menit terdengar suara ledakan dan diikuti kobaran api yang membesar dan membakar rumah tersebut.
Baca: Gonggongan Anjing Ungkap Kebakaran dan Selamatkan Pemilik Rumah
Baca: Kebakaran Hebat di Hatonduhan, Pemilik Rumah Meninggal Terpanggang
Mengetahui hal itu, Rianto bersama keluarga langsung menyelamatkan diri berlari keluar rumah dan berteriak minta tolong.
Warga sekitar berusaha memadamkan dengan peralatan seadanya. Namun, api semakin besar dan merembes membakar rumah milik Togar Nainggolan dan Al R Panjaitan.
Beberapa saat kemudian, lima unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi. Satu milik PT STTC, dan empat lainnya milik Pemerintah Kota Siantar. Sementara, mobil pemadam kebakaran milik Pemkab Simalungun, satu pun tidak ada di lokasi.
Saat kejadian kebakaran, arus lalu lintas di sekitar lokasi mengalami kemacetan di Jalan Asahan, Kecamatan Siantar. Antrean kendaraan mengular dari dua arah berbeda.
Baca: Vika, Tersangka Kasus Kebakaran Belasan Kios di Siantar Itu Ternyata Positif Narkoba
Baca: Keluh Kesah Korban Kebakaran di Jalan Mangga: Kami Butuh Makan dan Bahan Bangunan
Kemacetan terlihat mulai dari depan Kantor Kejaksaan Negeri Simalungun hingga ke lokasi kebakaran. Demikian dari arah sebaliknya, antrean kendaraan sudah terlihat dari depan eks Kantor Kodim 0207 Simalungun, Jalan Asahan, Kecamatan Siantar.
Kepala BPBD: Damkar Simalungun Stanby Dua Unit, dan Itu di Raya
Kepala BPBD: Damkar Simalungun Stanby Dua Unit, dan Itu di Raya
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Simalungun Ramadhan Damanik, ketika dikonfirmasi BENTENG SIANTAR, membenarkan mobil pemadam kebakaran milik Pemkab Simalungun sama sekali tidak berada di lokasi saat kejadian hingga api padam. Hal itu dikarenakan armada pemadam kebakaran milik Pemkab Simalungun saat ini mengalami kerusakan.
Diungkapkan bahwa Simalungun saat ini hanya memiliki 5 unit pemadam kebakaran. Tiga unit diantaranya sedang dalam perbaikan. Dan, dari tiga unit itu, ada satu unit mengalami kerusakan berat.
“Jadi, stanby hanya ada dua unit, dan itu ada di Raya,” ujarnya.
Baca: Kebakaran Rumah di Medan Helvetia, Bocah Histeris, Ternyata Neneknya Meninggal Terbakar
Baca: Sisa Api Pengelasan Tracing Tankos Diduga Picu Kebakaran PKS Dolok Ilir
Dijelaskan juga bahwa armada yang ada di Perdagangan, Kecamatan Bandar, itu pun sebenarnya bukan pemadam, melainkan mobil tangki air.
“Nah itu rencananya mau di-costum, agar dapat dijadikan mobil pemadam kebakaran,” kata Ramadhan, melalui telepon selularnya.
Mengingat situasi itu, Ramadhan mengatakan, dalam upaya penanggulangan bencana, seperti kebakaran, BPBD Simalungun bekerjasama dengan pihak Pemko Siantar.
Baca: Dua Sahabat Meninggal Berpelukan dalam Kebakaran Ruko depan ALS Siantar
Baca: Malam Jumat Mencekam di Kabanjahe, Tiba-tiba Terdengar Suara Gemuruh
Upaya lain, lanjut Ramadhan, pihaknya telah mendirikan tenda di sekitar lokasi untuk menampung para korban kebakaran.
Kapolsek Bangun AKP LS Gultom menuturkan, dugaan sementara kebakaran terjadi akibat arus pendek listrik atau korsleting. Dalam musibah itu tidak ada korban jiwa, namun kerugian material ditaksir Rp500 juta.