SIMALUNGUN, BENTENGSIANTAR.com– Teka-teki di balik pencopotan Kepala Dinas Pendidikan Simalungun Zocson Silalahi akhirnya terjawab. Zocson dicopot karena laporan dugaan praktik jual beli seragam batik sekolah, bukan. Karena dugaan praktik pungutan liar di lingkungan dunia pendidikan Simalungun, juga bukan.
Berbagai laporan dugaan melakukan ini dan itu, dalam kapasitasnya sebagai Kepala Dinas Pendidikan Simalungun, selama ini, tidak serta merta membuat Zocson Silalahi bergeser posisi.
Bahkan, ketika viral ‘Dugaan Suap Proyek Rp50 Miliar di Balik Viral Isu Penyekapan dirinya di Hotel Batavia Siantar, Zocson Silalahi aman-aman saja. Setidaknya, dia masih dipercaya menjabat Kepala Dinas Pendidikan sampai dengan Kamis 10 November 2022.
Tapi, surat Nomor 420/3085/4.4.1/2022, tertanda tangan Zocson Silalahi pada 20 Oktober 2022 itu, dinilai sangat fatal.
Surat yang dia tujukan kepada Korwil Bidang Pendidikan, Pengawas SMP, Pengawas SD dan Penilik Luar Sekolah, dan Kepala TK/PAUD, SD dan SMP se-Kabupaten Simalungun, dengan perihal Menjadi Pembina Upacara di satuan pendidikan, dianggap telah membikin gaduh.
Efek kegaduhan itu bukan hanya di lingkungan sekolah, tapi juga berdampak terhadap kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Simalungun.
Baca: Cek Fakta Pencopotan Kadis Pendidikan Simalungun Zocson Silalahi
Baca: Dugaan Suap Proyek Rp50 Miliar di Balik Viral Isu Penyekapan Kadis Pendidikan Simalungun
Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga pun langsung bertindak. Pada Jumat (11/11/22) malam, Zocson Silalahi dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Dinas Pendidikan.
Sebagai penggantinya, Radiapoh menghunjuk Sakban Saragih sebagai pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun.
Atas situasi itu, Pemerintah Kabupaten Simalungun melalui Badan Kesbangpol menggelar Konferensi Pers di Gedung MUI Simalungun, Sumut, Selasa (15/11/2022). Zocson Silalahi dihadirkan.
Di hadapan sejumlah pimpinan ormas Islam yang hadir dan pers, Zocson Silalahi menyampaikan permohonan maaf. Dia menuturkan sama sekali tidak bermaksud meremehkan atau melecehkan bahkan mendiskriminasi umat.
“Dari isi hati yang paling dalam, dari isi hati yang ikhlas dan tulus, saya tidak bermaksud meremehkan, atau melecehkan bahkan mendiskriminasi kaum muslim,” kata Zocson.
Dia menjelaskan bahwa tujuan dari Surat Edaran Nomor 420/3085/4.4.1/2022, itu semata-mata agar para siswa maupun guru agar meningkatkan keimanannya ke TYME, dan berharap kepada siswa agar meninggalkan kebiasaan lama tidur dan lama bangun.
Sama sekali dia tidak menduga jika kejadiannya kemudian menimbulkan kontra di tengah-tengah masyarakat, terutama umat Muslim.
“Untuk itu, kami minta maaf yang sedalam dalamnya. Sekali lagi, kami sampaikan tidak untuk meremehkan umat Islam,” kata Zocson, yang selanjutnya membacakan surat pernyataan permohonan maafnya.
Dalam surat pernyataan itu, Zocson Silalahi mengakui bahwa benar muatan isi yang ada dalam surat tersebut adalah inisiatifnya sendiri dalam rangka memberikan motivasi kepada seluruh Guru SD, SMP, TK dan PAUD se-Kabupaten Simalungun, serta tidak bermaksud mendiskriminasi agama.
Terhadap permintaan maaf Zocson Silalahi itu, seluruh pimpinan ormas Islam yang hadir, dapat menerima permohonan maaf Zocson Midian Silalahi.
Dalam kesempatan itu, Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga juga menyampaikan mohon maaf yang setinggi-tingginya, sebesar-besarnya atas kekhilafan yang telah disampaikan oleh stafnya.
“Ini merupakan pembelajaran kedepan. Simalungun sudah terkenal dengan miniaturnya Indonesia. Semua keberagaman ada di Simalungun,” kata Radiapoh.
Dia memohon kepada seluruh pengurus ormas Islam dan rekan pers di Kabupaten Simalungun agar bersama-sama merajut kembali kebersamaan.
“Saya mohon kepada orangtua saya dari ormas yang ada di Kabupaten Simalungun dan insan pers, marilah kita rajut kembali kebersamaan ini. Jangan dinodai oleh hal-hal yang tidak perlu, seperti saat ini,” pinta Radiapoh.
Radiapoh menyampaikan, dia senantiasa menjalin hubungan yang harmonis, tidak hanya dengan lembaga pemerintahan, bahkan secara personal juga melakukan diskusi-diskusi dengan tokoh-tokoh agama dalam rangka merajut kebersamaan di Kabupaten Simalungun.
Dia juga menyampaikan terima kasih atas kehadiran para pengurus ormas-ormas Islam dalam konferensi pers tersebut.
“Saya mengapresiasi, ini merupakan komitmen dan apresiasi kita bersama. Kita harus bersama-sama menjaga Kabupaten Simalungun untuk lebih baik dan lebih kondusif kedepan,” pungkas Radiapoh.
Hadir dalam pertemuan itu, sejumlah pengurus ormas seperti Wakil Ketua MUI Simalungun Khairul Anwar, Ketua FKUB Simalungun Nurdin Panjaitan, Ketua Al Wasliyah Amri Syam Simamora, Sekretrais BKPRMI Zulham Siregar, Ketua IKEIS Simalungun Amran Sinaga dan lainnya.
Baca: Ada Disebut MK2S di Balik Kontroversi Jual Beli Seragam Batik SMP Simalungun
Baca: Ipar Kepala Dinas Disebut-sebut Sosok di Balik Bisnis Seragam Batik SMP Simalungun
Juga hadir para pengurus dari PD Muhammadiyah, PD Dewan Masjid Indonesia (DMI), PD Al-Washliyah, dan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) serta para wartawan dari berbagai media.
Hadir juga Kapolres Simalungun AKBP Ronald FC Sipayung, Kasdim 0207/Sml Mayor Inf Margana, Kepala BKPPD Sudiahman Saragih, Kaban Kesbangpol Arifin Nainggolan, dan Kadis Kominfo SML Simangunsong, dan plt Kadis Pendidikan Sakban Saragih.