JR Saragih dan RHS Duduk Satu Meja, Ini yang Dibahas…
- Minggu, 20 Des 2020 - 22:39 WIB
- dibaca 850 kali
Pada kesempatan itu juga, Luhut berpesan bahwa di masa pandemi Covid-19 ini, agar masyarakat Batak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, giat bekerja dan lebih ramah terhadap pendatang. “Kalau kita tidak ramah, orang tidak akan mau datang. Kalau kampung ini tidak bersih, orang tidak mau datang. Kalau orang melihat kita tidak setia pada protokol kesehatan, orang juga tidak mau datang,” ujarnya.
Baca: Menteri PUPR: Demi Danau Toba, Tol akan Dibangun Sampai ke Siantar
Baca: RHS-ZW Jabarkan Poin Penting untuk Merubah Simalungun
Dengan begitu, kata Luhut, semua kembali pada masyarakat Batak. Jika masyarakat ingin wisatawan datang, perekonomian bergulir, lapangan pekerjaan terbuka dan hidup sejahtera, maka jangan hanya bertanya ke pemerintah. “Tanya diri sendiri, apakah kau sudah memberikan kontribusi untuk membuat orang mau datang ke tempat kita?” kata Luhut.
Dalam pertemuan itu juga dibahas kerja sama Indonesia dengan Cina dalam agenda Indonesia-China Tourism and Investment Forum for 5 Key Super Priority Tourism Destinations. Acara ini merupakan rangkaian peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Cina. Pemerintah telah membebaskan lahan di Desa Sibisa untuk pembangunan fasilitas wisata. Menurut Luhut, sejumlah pengusaha telah menyampaikan keinginan untuk membangun hotel di sana.
Baca: Menko Luhut: Kita Targetkan 500 Ribu Wisatawan Datang ke Danau Toba
Baca: Sinaga di Girsang Sipangan Bolon Sepakat Dukung Radiapoh
Gayung bersambut, Wakil Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Cina Zhang Xu sepakat akan terus bekerja sama untuk memulihkan perekonomian akibat pandemi Covid-19, terutama mendukung pariwisata.