Benteng Siantar

Silaturahmi ke NU Siantar, Duduk di Lesehan, Bercerita, Asner Berasa di Rumah Sendiri

Asner Silalahi didampingi istri Juliati Sihombing dan Susanti Dewayani didampingi suami Erizal Ginting foto bersama dengan Pengurus Cabang NU Kota Pematang Siantar, Jumat (16/10/2020) sore.

SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Siantar Asner Silalahi-Susanti Dewayani menggelar temu ramah dengan Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (NU), di Jalan Pangururan, Kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat, Jumat (16/10/2020) sore.

Kedatangan pasangan calon itu disambut hangat Pengurus Cabang NU Kota Siantar; Drs HM Nuh Nasution selaku Rois Syuriah, Marnaik Hasibuan MA selaku Ketua, Imran Simanjuntak MA sebagai Sekretaris beserta pengurus Muslimat NU, Pengurus GP Ansor, Fatayat NU, Ikatan Sarjana NU (ISNU), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan Ikatan Pelajar NU (IBNU).

Dalam sitalurahmi itu, Ketua Pengurus Cabang NU Siantar Marnaik Hasibuan mengatakan, dalam tradisi NU, setiap tamu harus disambut dengan baik dan senyum. Budaya NU, baik tuan rumah dan tamu, sama-sama duduk di lesehan dan saling bercerita.

“Inilah kami NU, dengan tradisi sederhananya. Siapapun tamu itu, tetap kita sambut dengan baik. Sebab di NU tetap menjunjung tinggi nilai kebangsaan, insani kemanusiaan. Nilai toleransi bagi sesama umat manusia selalu melekat dalam diri NU,” kata Marnaik.

Marnaik juga memberi pesan kepada Asner-Susanti, agar dalam menjalani kehidupan sehari-hari haruslah tetap senyum dan bahagia.

“Kita hidup ini jangan terlalu tegang. Tapi, tetap senyum dan bisa hidup saling berdampingan dengan sesama. Saya yakin kepada Asner dan Susanti. Segala upaya yang dilakukan akan membuahkan hasil. Tidak ada usaha yang sia-sia,” ujar Marnaik.

BacaAsner-Susanti Silaturahmi ke PD Muhammadiyah: Tetap Jaga Toleransi

Marnaik juga mengatakan, Kantor PC NU baru saja pindah ke Jalan Pangururan yang sebelumnya berada di Jalan Rajawali. Setelah di Jalan Pangururuan, baru Asner-Susanti yang datang bertamu sebagai tokoh di Kota Siantar.

“Jadi, ini merupakan kebanggaan bagi kami sendiri,” ucapnya.

Bersambung ke halaman 2…

Marnaik menambahkan, mereka akan meminta kepada seluruh keluarga besar NU Siantar supaya datang ke TPS pada 9 Desember 2020 mendatang, untuk memberikan hak suaranya.

“Soal siapa yang dipilih, itu merupakan pribadi masing-masing. Tapi kita minta, selaku warga negara yang baik, sebaiknya datang ke TPS untuk memberikan hak suaranya,” kata Marnaik.

Sekretaris PC NU Kota Siantar Imran Simanjuntak MA menambahkan, NU di Kota Siantar tetap menjaga kerukunan antar umat beragama dan mengedepankan persaudaraan sesama umat manusia.

“Perlu kami sampaikan bahwa sejak dulu, organisasi NU di mana pun berada tidak pernah membuat dukungan secara organisasi kepada calon dalam setiap momen pilkada. Dan, NU juga tidak pernah mengeluarkan surat dalam hal menolak pasangan calon. Jadi, semuanya kembali ke diri masing-masing,” terang Imran.

Imran menyampaikan, temu ramah tersebut merupakan bagian silaturahmi untuk mempererat tali persaudaraan dengan keluarga besar NU.

BacaIngat Leluhur dan Sejarah Siantar, Asner-Susanti Ziarah ke Jorat Sangnaualuh

Terpisah, Susanti menyampaikan terima kasih kepada keluarga besar NU yang telah menyambut mereka dengan baik.

“Saya kelahiran Bali dan sudah puluhan tahun tinggal di Kota Siantar setelah menikah dan ditugaskan pertama di puskesmas sebagai PNS,” ungkap Susanti, yang saat itu didampingi suami Erizal Ginting.

Bersambung ke halaman 3…

Menurut Susanti, pertemuan dengan keluarga besar NU sangat besar manfaatnya untuk meningkatkan tali silaturahmi.

Sementara itu, Asner menyampaikan, pertemuan dan temu ramah dengan tokoh-tokoh agama, tokoh budaya, dan tokoh masyarakat sangat penting dilaksanakan.

“Kami juga sangat membutuhkan arahan dan bimbingan dari tokoh-tokoh agama, seperti dari keluarga besar NU. Dan, setelah mendengar sambutan pengurus NU Siantar, banyak hal yang bisa saya kutip,” ujar Asner.

Dia pribadi, juga mengagumi para tokoh-tokoh NU yang tetap menjaga dan memelihara nilai kebangsaan dan nilai persaudaraan antar sesama.

“Saya juga yang sudah puluhan tahun bekerja di luar daerah telah merasakan bagaimana pentingnya nilai persaudaraan,” ujar Asner.

Atas sambutan hangat itu, duduk bersama di tikar dan disuguhi makanan ringan, seperti jagung, kacang, kopi dan lainnya, Asner mengaku serasa seperti di rumah sendiri.

“Rasa kekeluargaan yang dibudayakan keluarga besar NU sangat saya hormati dan kagumi,” ucap Asner lagi.

BacaGMNI Yakin Asner Silalahi Bisa Bangun Siantar

Asner mengatakan, dalam memimpin suatu daerah, maka hubungan dengan tokoh-tokoh agama, tokoh adat budaya, tokoh masyarakat harus lebih ditingkatkan lagi.

“Sebab, ide dan gagasan dari tokoh-tokoh agama sangatlah penting untuk kemajuan suatu daerah. Jika semuanya sudah kumpul dan memutuskan suatu gagasan, maka gagasan itu tentu akan mudah terlaksana tanpa ada hambatan,” pungkasnya.