SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Selama ini, para pedagang di Pasar Horas Siantar, memilih bersabar. Sabar meski dagangan mereka sepi pembeli, karena akses jalan menuju pusat pasar terbesar di Kota Pematang Siantar itu ditutup.
Mereka juga sabar ketika melihat akses menuju Pasar Dwikora (atau yang biasa disebut Pasar Parluasan) tidak ditutup total.
Tapi seiring berjalannya waktu, kesabaran mereka akhirnya kandas sudah. Mereka mulai diliputi rasa keputusasaan saat melihat sayur mayur sampai membusuk, sama sekali tidak ada pembeli.
Mereka pun mulai geram, marah melihat sikap Walikota Siantar Hefriansyah yang sama sekali tidak peduli. Berontak karena pemimpinnya tidak adil, sebab akses ke pusat pasar tradisional lain malah diberi kelonggaran, tapi mereka malah dibiarkan merugi saban hari.
“Dagangan kami tidak laku. Sementara, bantuan tidak ada, sama sekali tidak ada perhatian dari walikota,” keluh Nurhaulina Pardede, salahseorang pedagang Pasar Horas, di sela-sela menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Merdeka, Siantar, Rabu (1/9/2021) siang.
Menurut Nurhaulina, pemerintah tidak adil.
“Kenapa (Pasar) Parluasan dibuka 24 jam? Pasar Horas tidak. Tidak adil negara kita. Indonesia adil. Jangan sampai sebelah pihak saja. Demi perut sejengkal yang kami cari,” protes Nurhaulina.
Selama PPKM Level IV, sambung Nurhaulina, Pemerintah kota Pematang Siantar maupun Satgas Covid-19 tampak tutup mata dengan kondisi para pedagang. Tidak satupun bantuan mengalir ke pedagang yang kini mengalami kesulitan pemasukan.
“Tidak ada bantuan. Kami belum ada bantuan. Sayur-sayur busuk. Kami rugi,” keluh Nurhaulina lagi.
Baca: Heboh di dekat Taman Hewan Siantar, Ditemukan Tas Bertuliskan Awas Ada Bom
Baca: PPKM di Simalungun: Pesta Kawin Oknum Dewan Lanjut, Hajatan Warga Bubar
Pedagang lain, Jhon Sitio mengatakan, para pedagang berharap Satgas Covid-19 dapat memberikan kelonggaran dengan membuka akses Jalan Merdeka dan Jalan Sutomo, yang merupakan jalur menuju Pasar Horas.
“Kita meminta pemerintah membuka akses kelonggaran ke Pasar Horas. Kalaupun tidak bisa dibuka terang-terangan, bisa dibuka dalam hitungan jam,” saran Jhon.
Halaman Selanjutnya..
Aksi para pedagang Pasar Horas ini bukan pertama kali selama pelaksanaan PPKM Level IV. Sebelumnya, pada Jumat (27/8/2021), para pedagang mengibarkan bendera putih sebagai tanda menyerah dengan keadaan.
Bagi pedagang, akibat PPKM Level IV di Siantar, pendapatan menurun drastis. Pemerintah seakan tak berupaya memberi perhatian kepada mereka.
Baca: Pemilik Tas Awas Ada Bom Ditangkap, Motif Iseng
Baca: Hadeuh.. Jalan Disekat, Muncul Parkir Liar, Mereka Untung, Warga ‘Buntung’
Mereka meminta kegiatan pemasangan bendera putih jangan dianggap sebagai bentuk perlawanan pedagang atas keputusan pemerintah. Namun, sebagai keputusasaan pedagang dengan kondisi yang ada.