SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Warga sekitar pabrik pengolahan plastik di Jalan Pattimura, simpang Gang Pitola, Kelurahan Tomuan, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematang Siantar, berkeluh kesah. Dinding dapur rumahnya retak. Lantai dapur merekah.
Keluh kesah itu datang dari Hendri dan Indra. Mereka bertetangga. Rumah mereka masih satu dinding di Jalan Pattimura, Kelurahan Tomuan, Kecamatan Siantar Timur. Lokasi rumah mereka bersebelahan dengan pabrik pengolahan plastik yang berada di Jalan Pattimura, simpang Gang Pitola itu.
Kepada BENTENG SIANTAR, Hendri dan Indra menunjuk lantai dapur rumah mereka yang mengalami retak. Kerusakan paling parah, ada pada dinding dapur. Dinding yang memisahkan rumah Hendri dan Indra nyaris terbelah.
“Lihatlah, retakannya parah,” kata Hendri sembari menunjuk dinding dapur rumahnya, Jumat (13/1/2023).
Dia mengungkapkan, retakan dinding rumahnya itu terjadi tidak berapa lama sejak pabrik pengolahan plastik itu beroperasi. Semula, retakannya hanya kecil. Tapi, lama kelamaan semakin melebar.
“Jujur, setiap hari kita was-was. Khawatir jika sewaktu-waktu rumah kami ambruk,” timpal Indra.
Baca: 12 Billboard Menunggak Bayar Pajak Sudah Dibongkar, Empat Lagi Nyusul
Baca: Ternyata, Belum Semua Tempat Hiburan Malam di Siantar Punya Dokumen Lengkap
Mereka bercerita bahwa setiap kali pabrik plastik itu beroperasi, mereka merasakan ada getaran yang tidak biasa.
“Getarannya mirip seperti ketika truk sarat muatan melintasi jalan berlubang di jalan raya,” ungkap Hendri.
Kontroversi Sejak Awal Berdiri
Kontroversi Sejak Awal Berdiri
Diam-diam mereka menyelidiki. Belakangan mereka tahu kalau sumber getaran itu berasal dari pabrik plastik yang ada di sebelah rumah.
“Sumber itu dari penuturan karyawan yang ada di sana, getaran tersebut ditimbulkan oleh mesin pres plastik yang ada di pabrik tersebut,” timpal Indra.
Menurut Hendri, selain getaran yang relatif kuat, juga terdengar suara mirip dentuman dari pabrik tersebut.
Meski demikian, Hendri dan Indra tidak serta merta langsung menuding, kalau kerusakan pada bangunan rumah mereka akibat dari keberadaan pengolahan plastik itu.
Tapi, dengan cara halus mereka sudah mengungkapkan keluh kesahnya terkait keretakan rumah kepada RT/RW setempat, juga pihak kelurahan. Namun sayang, belum ada seorang pun yang peduli.
Baca: Perumda Tirtauli Produksi Air Mineral Kemasan ‘Uli’, Dapat Diminum di Mana dan Kapan Saja
Baca: Yang Lama Dibongkar, Dibangun Baru, Diberi Nama Gedung Merdeka Siantar
Sekadar diketahui, sejak awal kehadiran pabrik pengolahan plastik di Jalan Pattimura, simpang Gang Pitola, Kelurahan Tomuan, Kecamatan Siantar Timur, itu telah mengundang kontroversi publik. Beberapa hal yang menimbulkan kontroversi itu, diantaranya soal perizinan dan dokumen AMDAL (Analisis Dampak Lingkungan).