Benteng Siantar

Dirut RSUD Rondahaim Gugup Saat Dicecar Soal Tambahan Anggaran Rp17 Miliar

Dirut RSUD Tuan Rondahaim dr Debora Haloho, saat menyampaikan penambahan anggaran di Rapat Badan Anggaran DPRD Simalungun.

RAYA, BENTENGSIANTAR.com– Dirut dr Debora Haloho tampak gugup saat diminta menjelaskan peruntukan alokasi anggaran sebesar Rp17 miliar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tuan Rondahaim Saragih, yang dia pimpin.

Dari Rp17 miliar tambahan alokasi anggaran yang dia minta, hanya anggaran untuk layanan BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) sebesar Rp3 miliar, bisa dijelaskan. Selebihnya, dr Debora tidak mampu menyampaikannya dalam rapat bersama Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Simalungun, pada Kamis (23/9/2021).

Momen yang tak biasa itu bermula dari pertanyaan dari Ikhwanuddin Nasution, salah seorang Anggota Banggar DPRD Simalungun.

Saat itu, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut meminta agar dokter cantik itu memaparkan ke mana saja peruntukan tambahan alokasi anggaran yang diajukan RSUD Rondahaim.

“Tolong dijelaskan, bu! Ke mana saja alokasi anggaran tersebut?” tanya Ikhwanuddin.

Debora menjelaskan, adapun anggaran tersebut dialokasikan untuk layanan BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) sebesar Rp3 miliar. Namun, saat menjelaskan alokasi anggaran Rp14 miliar lainnya, Debora tampak gugup.

BacaDjarot Ungkap Modus Agar Anggaran Sulit Diaudit dan Kejanggalan Lem Aibon Itu

BacaKadis Kominfo Telat Hadir, Bernhard Damanik: Batalkan Saja Anggarannya Pimpinan!

Dia diam sembari sesekali menoleh ke belakang (bertanya kepada bawahannya).

Debora tampak berbisik-bisik dengan salah seorang bawahannya. Kemudian, dia mengotak-atik sejumlah kertas berisi data yang berada di genggaman. Namun tetap tidak membuahkan hasil. Lalu, Debora terdiam dan kelihatan gugup.

Halaman Selanjutnya..

Lihat Dokter Cantik Gugup, Elias Alihkan Pembahasan

 

Lihat Dokter Cantik Gugup, Elias Alihkan Pembahasan

Melihat dokter berparas cantik itu gugup, Elias Barus selaku pimpinan rapat Badan Anggaran kemudian langsung mengalihkan pembahasan kepada Frans Saragih, Kepala Dinas Pendapatan (Kadispenda) Kabupaten Simalungun, terkait pendapatan di RSUD Rondahaim.

Dirut RSUD Tuan Rondahaim dr Debora Haloho duduk di samping Dirut RSUD Parapat dr Elizabeth, dalam rapat Badan Anggaran DPRD Simalungun, Kamis (23/9/2021).

BacaSerapan Anggaran Simalungun Masih 47 Persen, Edy Tegur RHS: Rakyat Butuh Uang, Kenapa Disimpan di Bank?

BacaCerita di Balik Rapat Anggaran DPRD Simalungun, Lain Dinas, Beda Sikap, Ada Apa?

Lantas Frans pun menjawab pertanyaan Elias. Selanjutnya, Elias menanyakan kepada para Anggota Banggar apakah pembahasan anggaran untuk RSUD Tuan Rondahaim dapat diterima?

Dan, seluruh anggota serentak menjawab diterima. Alhasil, rapat pun dilanjutkan dengan pembahasan di dinas yang lain.

Halaman Selanjutnya..

Diam-diam Pergi Lewat Pintu Belakang

Diam-diam Pergi Lewat Pintu Belakang

Saat wartawan mencoba melakukan konfirmasi langsung kepada dr Debora Haloho, ternyata mantan dokter pribadi Bupati Simalungun JR Saragih itu diam-diam pergi lewat pintu belakang dan meninggalkan ruang rapat badan anggaran.

Saat coba dihubungi melalui sambungan seluler, nomor hanphone miliknya terdengar tidak dapat dihubungi. Melalui panggilan WhatshApp (WA), Debora juga tidak berkenan mengangkat telepon, meski nada dering terdengar aktif.

Pesan WhatshApp yang dikirimkan BENTENG SIANTAR, juga hingga kini tidak terkirim (ceklis satu). Dr Debora ternyata memblokir nomor WA wartawan.

Seusai rapat, Ikhwanuddin Nasution dikonfirmasi terkait hal itu menyarankan agar menanyakan langsung kepada Elias Barus, selaku pimpinan rapat.

“Sudah lupa tadi aku yang mana itu. Coba tanyakan ke Elias saja,” ujarnya sembari berlalu.

BacaBelanja Vaksin Rp14,48 Triliun, Perawatan Pasien Covid-19 Capai Rp30,1 Triliun

BacaSerapan Anggaran Simalungun Rendah, PDIP Kritik RHS dan Rumor Staf Khusus Pimpin Rapat OPD

Sementara, Bernhard Damanik, yang juga Anggota Banggar DPRD Simalungun menjelaskan terkait tambahan alokasi anggaran sebesar Rp17 miliar di RSUD Tuan Rondahaim, diantaranya untuk layanan BLUD sebesar Rp3 miliar. Kemudian, untuk pembayaran insentif tenaga kesehatan dan lain-lain.

“Untuk lebih detail, saya kurang tahu,” pungkas Sekretaris Partai Nasdem Kabupaten Simalungun itu.