Proyek Jembatan di Huta Bosar Bayu, Pekerja Lokal Tidak Dilibatkan, Alasan Pangulu Mengada-ada
- Minggu, 7 Agu 2022 - 21:42 WIB
- dibaca 390 kali
Takaran Adukan Semen dan Pasir, Main Taksir
Dari protes itu, kemudian muncul kecurigaan warga. Terutama terkait kualitas proyek pembangunan jembatan dan tembok penahan tanah tersebut.
BENTENG SIANTAR yang mendapat kesempatan, diajak oleh warga setempat langsung melihat pelaksanaan di lapangan. Proyek jembatan itu berada di Huta Bosar Bayu, tepatnya menuju perladangan warga di Bosar Bayu.
Namun, dari pengamatan, ada beberapa kejanggalan. Pertama, dalam proses pengecoran, pekerja menggunakan perancah dengan kayu anak gala-gala. Sehingga, warga meragukan kekokohan fisik beton.
Selain itu, takaran adukan semen dan pasir tidak beraturan. Kemudian, saat proses mengaduk semen dan pasir tanpa menggunakan molen (alat pengaduk semen), melainkan dilakukan manual.
Dari kejanggalan di lapangan, warga menduga jika proyek jembatan itu terkesan asal-asalan, tidak sesuai bestek.
Diketahui bahwa proyek pembangunan Jembatan tersebut memiliki panjang 4 meter dan lebar 2,5 meter. Kemudian, pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) dari dua sisi.
Baca: Dugaan Suap Proyek Rp50 Miliar di Balik Viral Isu Penyekapan Kadis Pendidikan Simalungun
Baca: Perbaikan Parit Pasangan di Nagori Nusa Harapan Sarat Korupsi
Pertama, Tembok Penahan Tanah sepanjang 50 meter, dengan tinggi rata-rata 0,4 meter dan kedua, Tembok Penahan Tanah panjang 20 meter, tinggi rata-rata 0,3 meter.
Nilai proyek keseluruhan sebesar Rp136.720.280. Sumber dana dari Dana Desa Tahun Anggaran 2022.