Dugaan Korupsi Proyek Parit Pasangan di Maligas Tongah Tanah Jawa, Fisik Tidak Sesuai Bestek

Share this:
RICHARDO GULTOM-BMG
Plank proyek pembuatan parit pasangan di Nagori Maligas Tongah, Kecamatan Tanah Jawa, Simalungun. (Latar) Tangkapan layar fisik proyek yang penganggarannya ditampung di Dinas PU Simalungun.

TANAH JAWA, BENTENGSIANTAR.com– Proyek pembuatan parit pasangan senilai Rp148.816.000, di Nagori Maligas Tongah, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, diduga sarat korupsi. Indikasi penyimpangan terdapat pada volume bangunan, sehingga diragukan kualitas proyek tersebut.

Temuan BENTENG SIANTAR, fisik bangunan parit pasangan tidak sesuai gambar (tidak sesuai bestek, red). Dugaan penyimpangan terdapat pada tinggi parit pasangan, lebar lantai, dan ketebalan pondasi.

Dari pantauan lapangan, tinggi parit sekira 70 cm, lebih rendah dari seharusnya 80 cm. Kemudian, ketebalan pondasi parit sekira 10 cm, lebih tipis dari seharusnya 20 cm.

Begitu juga dengan lebar lantai parit pasangan hanya berkisar 37 cm. Padahal, sesuai gambar lebar, lantai parit seharusnya 40 cm.

Sementara itu, kepala tukang berdalih jika hal itu (fisik tidak sesuai bestek) sengaja mereka lakukan, dengan dalih agar parit pasangan yang baru dibangun itu, sama tinggi dengan fisik bangunan parit yang sudah lebih dulu ada di lokasi itu.

“Itu memang kami sengaja bang, biar bisa sama dengan bangunan yang di atas. Soalnya, kami yang menyambungkan bang,” kata kepala tukang yang enggan menyebut namanya, ketika ditemui BENTENG SIANTAR, di lokasi proyek, Sabtu (17/12/2022).

BacaTitah RHS Tak Laku di Huta Bayu Raja, Pungli Masih Ada, Korban Guru PTT

BacaJaksa Tetapkan Tiga Orang Tersangka Korupsi Proyek Gorong-Gorong di Outer Ringroad Siantar

Demikian juga ketika diminta menjelaskan mengapa lebar lantai tidak sesuai dengan bestek, si kepala tukang berdalih jika hal itu terjadi dikarenakan kondisi cuaca tidak mendukung.

Halaman Selanjutnya >>>

Sama Sekali Tidak Ditegur

Share this: