Robert Tua Siregar PhD Sebut Tujuan Mulia Mengembangkan Lahan Eks GOR Siantar

Share this:
CHANDRO PURBA-BMG
Robert Tua Siregar PhD, Dosen Program Doktor Universitas Prima Indonesia Medan.

Beda Bangun Guna Serah dengan Bangun Serah Guna

Masih dengan Robert Tua Siregar, yang juga Dosen Pascasarjana Politeknik Pariwisata Negeri Medan itu, mengatakan, perancangan eks GOR Siantar diarahkan lebih kepada pemenuhan fasilitas dan diharap dapat menjadi wadah yang dapat mendukung dan mengakomodir perkembangan dunia olahraga.

Diketahui saat ini olahraga telah menjadi gaya hidup banyak orang yang akan di-kombain (dikombinasikan, red) dengan kegiatan lainnya, seperti pusat perdagangan dengan bentuk pola Bangun Guna Serah (BGS).

Ia juga menjelaskan tentang perbedaan ‘Bangun Guna Serah’ dengan ‘Bangun Serah Guna’, dalam hal aksi korporasi yang melibatkan kerjasama pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN) dalam hal tanah.

Dia mengungkapkan, pihak swasta atau bentuk badan usaha lain yang ingin memanfaatkan lahan atau tanah negara, biasanya akan menggunakan metode kerjasama Bangun Guna Serah (BGS) atau Bangun Serah Guna (BSG).

“Sekilas maksudnya sama ya, yakni membangun bangunan atau fasilitas lainnya sebagai pendukung yang nantinya hasil dari kerjasama tersebut akan diserahkan kepada pemerintah sebagai pemilik tanah yang sah,” kata Robert.

BacaDaniel Kadis LH, Roganda Inspektur, Marolop Sekwan, Sahat Kadiskominfo, Sabar Tetap di Perhubungan

BacaGedung Juang 45 Siantar akan Direnovasi, Jadi Ikon Pariwisata Simalungun

Dikatakan sebenarnya, konsep Bangun Guna Serah berbeda dengan konsep Bangun Serah Guna. Dan, banyak pihak yang tidak mengetahui. Termasuk, dia (semula).

Nah, perbedaannya terletak di mana sebenarnya?

Halaman Selanjutnya >>>

BGS dan BSG, Itu Sejajar

Halaman Sebelumnya <<<

Share this: