SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Pembangunan Gedung Merdeka Siantar sudah di depan mata. Siantar bakal memiliki gedung olahraga baru, yang representatif. Luas dan cantik.
Tidak hanya itu, akan ada mall di sana, sebuah pusat perbelanjaan modern. Plus ‘bonus’ fasilitas layanan kesehatan, berupa puskesmas. Posisinya di ujung Jalan Merdeka, Kota Pematang Siantar.
Ia akan menjadi ikon pertumbuhan ekonomi baru bagi Kota Pematang Siantar. Akan tumbuh aktivitas ekonomi baru. Lapangan pekerjaan terbuka. Olahraga semakin bergeliat. Perputaran uang pun akan naik.
Tapi, itu semua bisa pupus. Kalau walikota dan DPRD-nya sibuk rapat dengar pendapat (RDP). Pilihannya ada pada kita.
Dan, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Pematang Siantar telah menentukan sikap. KONI menyambut baik pembangunan Gedung Olahraga (GOR).
Baca: Yang Lama Dibongkar, Dibangun Baru, Diberi Nama Gedung Merdeka Siantar
Baca: Robert Tua Siregar PhD Sebut Tujuan Mulia Mengembangkan Lahan Eks GOR Siantar
Dukungan itu bukan tanpa alasan. Sebab, selama ini, kondisi GOR tidak terawat. Para atlet yang ada di Siantar tidak memiliki tempat untuk mengasah kemampuan karena minimnya fasilitas.
“Pembangunan GOR itu hal baik. Selama ini, kita sudah lihat bagaimana kondisi GOR yang ada. Fasilitas minim dan tidak terawat,” kata Ketua KONI Siantar Jayadi Sagala, didampingi plt Sekretaris Ali Samosir, kepada BENTENG SIANTAR, Sabtu (17/9/2022).
Kerinduan Nonton Pertandingan Olahraga
Kerinduan Nonton Pertandingan Olahraga
Namun, Jayadi berpesan agar dalam proses pembangunan GOR nantinya, supaya memperhatikan hal-hal yang harus dilengkapi, seperti fasilitas olahraga.
“Kalau fasilitas olahraga lengkap, tentu potensi atlet untuk berkembang juga sangat terbuka,” kata Jayadi.
Menurut dia, pembangunan GOR yang bersamaan dengan Gedung Merdeka dan puskesmas sangat berpengaruh dengan kondisi GOR itu sendiri.
“Nantinya kan ada Gedung Merdeka dan puskesmas juga di sana. Ada aktivitas setiap harinya di sana. Perawatan juga sudah pasti ada. GOR juga pasti ikut dirawat,” imbuhnya.
Dari kabar yang didengar Jayadi, GOR tersebut akan dibangun dengan kapasitas 1 ribu penonton.
“Masyarakat Siantar, khususnya orangtua, rindu untuk menonton pertandingan olahraga. Para orangtua juga ingin menonton anaknya untuk bertanding,” kata Jayadi.
Baca: Ketua HIPPI Siantar Dukung Pembangunan Gedung Merdeka, Tapi..
Baca: Bangun GOR Disoal, Walikota Susanti Ajak Kapolres, Dandim dan Kajari ‘Hadapi’ DPRD Siantar
Kehadiran Puskesmas yang berdampingan dengan GOR, lanjut Jayadi, juga sangat membantu. Sebab, bantuan medis sudah tersedia jika sewaktu-waktu atlet butuhkan pertolongan.
Jayadi: Kita Punya Peluang di PON
Jayadi: Kita Punya Peluang di PON
Ketua KONI Jayadi juga menyinggung soal kesiapan GOR Siantar dalam menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 Aceh-Sumut.
“Artinya, kita punya peluang di PON. Kita bisa mengambil beberapa cabang olahraga untuk main di Siantar,” kata Jayadi bersemangat.
Pada kesempatan itu, Jayadi berharap, agar seluruh pihak memberikan dukungan dalam pembangunan GOR.
“Ini untuk kemajuan olahraga di daerah kita ini,” pungkasnya.
Diketahui bahwa Pemko Siantar telah menjalin kerjasama pemanfaatan barang milik daerah dalam hal ini GOR Siantar, dengan PT Suriatama Mahkota Kencana.
Pola kerjasamanya; Bangun Guna Serah (BGS). Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016.
Yang bangun PT Suriatama Mahkota Kencana. Yang memakai, PT Suriatama Mahkota Kencana. Juga Pemko Pematang Siantar.
Oleh PT Suriatama Mahkota Kencana akan dibuat pusat perbelanjaan sekelas mall di gedung baru itu.
Sedangkan, Pemko Siantar kebagian fasilitas gedung olahraga dan kantor baru buat Puskesmas Pardomuan.
Gedung Merdeka itu baru akan diserahkan sepenuhnya ke Pemko Pematang Siantar, nanti saat batas waktu perjanjian berakhir. Itu kalau ada kata sepakat perpanjang kontrak.
Baca: Pembangunan Gedung Merdeka Siantar, Pasar Baru Untuk Tingkatkan Ekonomi Masyarakat
Baca: Walikota Susanti ‘Menyerah’, Pembangunan GOR Dihentikan
Bagi Susanti, optimalisasi Tanah GOR akan memberikan dampak pengganda (multiplier effect) yang sangat besar untuk Kota Pematang Siantar. Dimulai dari peningkatan perolehan pendapatan asli daerah (PAD), penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan perekonomian masyarakat.