Keluh Kesah Warga Bulu Malando Simalungun, dari 1928 ‘Belum Merdeka’, Mangapul Purba Beri Respon Tegas, Catat!
- Jumat, 3 Mar 2023 - 23:13 WIB
- dibaca 303 kali
SIMALUNGUN, BENTENGSIANTAR.com– Dari 12 huta (dusun) di Nagori Dolok Parmonangan, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, ada satu dusun yang sampai sekarang, masyarakatnya belum dapat merasakan nikmatnya naik kendaraan sampai ke halaman rumah.
Namanya, Dusun Bulu Malando. Sebuah perkampungan yang berdiri sejak 1928. Tanahnya subur. Warga di sana rata-rata berprofesi sebagai petani dengan hasil memuaskan.
Namun sayang, akses menuju Dusun Bulu Malando masih jalan setapak dan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Sesekali bisa naik sepeda motor, tapi itupun kalau lagi musim kemarau. Kalau musim penghujan, jalanan akan licin dan berlumpur.
“Maka, anak-anak kami mulai dari yang SD, SMP, SMA, semua harus melepas sepatu, setiap kali ingin pergi pulang dari sekolah. Begitulah kondisi kami, pak,” ungkap Merpin Sinaga, salahseorang warga Dusun Bulu Malando, Nagori Dolok Parmonangan, Kecamatan Dolok Panribuan, dalam Acara Reses II Tahun Sidang IV Tahun 2022-2023 DPRD Provinsi Sumatera Utara, bersama Mangapul Purba SE, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut, Jumat (3/3/2023).
Baca: Pimpinan OPD di Simalungun Diberi Otoritas Pilih Kabinet, Bupati Radiapoh: Saya Hanya Melantik
Baca: Banjir Marihat dan Marjandi, Mangapul Purba: PTPN IV Tak Peduli, CSR Tak Jelas
Menurut Merpin, dari dulu sejak berdiri Dusun Bulu Malando pada Tahun 1928, mereka merasa belum merdeka.
“Mulai zaman Oppung saya, bapak saya, dan zaman saya, sampai sekarang tidak pernah sekali pun naik mobil ke dalam. Kami masih jalan kaki. Jadi, mohon perhatikan kami pak,” kata Merpin kepada Anggota DPRD dari dari Daerah Pemilihan IX (Kabupaten Simalungun dan Kota Pematang Siantar) itu.