Ada Indikasi Main Mata di Balik Kelangkaan Pupuk Subsidi di Huta Bayu Raja, Bupati Radiapoh Harus Tahu Ini!

Share this:
RICHARDO GULTOM-BMG
UD Artha Tani, kios pupuk di Desa Manrayap Baru, Kecamatan Huta Bayu Raja, Kabupaten Simalungun. Foto diabadikan Sabtu (25/3/2023).

Respon Kepala UPT Resma br Sirait..

Sejumlah petani di Nagori Manrayap Bayu, Kecamatan Huta Bayu Raja, berharap keseriusan pemerintah memperhatikan nasib petani.

“Kalau benar serius peduli dengan petani, tolong jangan bikin kami kesulitan mendapat pupuk bersubsidi,” pinta salahseorang petani bermarga Sinaga.

Bagi mereka, pupuk subsidi dari pemerintah sangat membantu, mengingat mahalnya harga pupuk non subsidi. Apalagi harga pupuk non subsidi saat sangat mahal harganya, rata-rata Rp450 ribu sampai Rp500 ribu per karung. Berbeda dengan pupuk urea bersubsidi Rp150 ribu dan phonska 160 ribu per karung.

Disamping itu, mereka juga mengkritik kebijakan yang mewajibkan petani harus pakai KTP, aplikasi dan syarat-syarat lainnya yang ribet saat ingin membeli pupuk bersubsidi.

“Kami bekerja di sawah itu sudah capek luar biasa. Jadi, tolong jangan lagi kami dibikin pusing hanya untuk membeli pupuk bersubsidi,” kritiknya.

Selain itu, pemerintah juga diminta terbuka dalam hal penyaluran pupuk bersubsidi. Kritikan juga disampaikan kepada tenaga Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), karena keberadaan mereka juga tidak banyak membantu, terutama dalam hal solusi atas kelangkaan pupuk bersubsidi.

BacaDistributor Agri Mandiri Sejahtera Diduga Jual Pupuk Urea di Luar Kelompok Tani, Seharga Rp 270 Ribu per Karung

BacaPungli Jadi Akar Masalah Harga Pupuk Lampaui HET di Simalungun, APH Diminta Bertindak!

Terpisah, Kepala UPT Pertanian Huta Bayu Raja, Resma br Sirait, menyampaikan agar bersadar. Menurut Resma, kebutuhan pupuk bersubsidi bagi petani akan disalurkan pada minggu ini.

“Sudah konfirmasi tadi ke distributor, minggu ini (pupuk), akan datang,” kata Resma, via telepon selularnya.

Halaman Sebelumnya <<<

Share this: