Persalinan Maut Bidan Elvinawati di Puskesmas Parapat, Bayinya Meninggal, Ibu Kritis, Bakkara Lapor Polisi
- Senin, 30 Okt 2023 - 20:32 WIB
- dibaca 880 kali
Satu malam di Puskesmas Parapat, esok harinya, Selasa (17/10/2023), bidan Elvinawati mengizinkan mereka pulang. Tapi sebelum pulang, Topan diminta membayar jasa mengeluarkan ari-ari dari rahim istrinya.
“Saya bayar Rp600 ribu ke bidan Elvinawati. Sanggupnya cuma segitu, karena masih harus mengeluarkan biaya ongkos pulang ke rumah,” kata Topan.
Topan pun membawa istri dan bayinya pulang ke kampung halaman.
Sore harinya, bidan Elvinawati bersama temannya datang ke rumah Topan. Saat itu, bidan Elvinawati menyuruh Harmilawaty agar menyusui bayinya.
Lalu, sebelum bergegas meninggalkan rumah Topan, bidan Elvinawati berfoto dengan bayi dan ibunya.
Sementara itu, Topan melihat kondisi kesehatan bayinya dari hari ke hari semakin menurun.
Hingga akhirnya pada Sabtu (21/10/2023), dini hari, Topan melarikan bayinya ke IGD RSUD Parapat. Begitu tiba, petugas medis langsung menangani bayinya.
Tapi, betapa terkejutnya Topan ketika dia diberitahu petugas kalau air ketuban sempat terminum bayinya, sebelum dilahirkan.
Dia pun semakin cemas saat mendapat penjelasan dari petugas rumah sakit bahwa saat selesai bersalin, air ketuban yang sempat terminum seharusnya dikeluarkan dari mulut bayi.
Tanpa banyak berkomentar lagi, petugas medis RSUD Parapat menyedot cairan air ketuban lewat mulut bayinya. Upaya penanganan terhadap bayi tersebut telah dilakukan maksimal oleh petugas medis RSUD Parapat.
“Mereka tanya, di mana bayiku lahir? Aku bilang lahir di Puskesmas Parapat, dan yang menangani bidan Elvinawati,” kata Topan, dengan mata berkaca-kaca.
Baca: Menekan Angka Kematian lbu dan Prevalensi Balita Stunting, Siantar Lakukan Ini..
Baca: Setelah Cek CCTV, Polisi Temui Sejumlah Bidan Untuk Ungkap Pembunuh Bayi
Pihak petugas medis RSUD Parapat kemudian menyarankan agar bayi Topan dirujuk ke rumah sakit yang memiliki NICU (Neonatal Intensive Care Unit atau ruangan perawatan intensif untuk bayi dengan kondisi khusus). Lalu, bayi Topan dirujuk ke Rumah Sakit Efarina Etaham Siantar.