Persalinan Maut Bidan Elvinawati di Puskesmas Parapat, Bayinya Meninggal, Ibu Kritis, Bakkara Lapor Polisi

Share this:
BMG
Ibu bayi Harmilawaty usai bersalin. (KIRI) Puskesmas Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Bidan Nego Biaya Keluarkan Ari-ari

Tak tak lama, dia dihampiri Bidan Elvinawati. Bidan itu bilang ke dia, kalau ari-ari bayinya masih tertinggal di rahim sang ibu. Mendengar itu, Topan yang semula lega kembali khawatir.

“Pak, ini ari-arinya masih tinggal. Kalau dirujuk ke rumah sakit, nanti bisa kena biaya Rp6 juta, karena tidak ditanggung BPJS. Kalau bapak mau, bisa kita usahakan ditangani di sini, tapi bapak bayarlah sama aku,” kata Topan menirukan perkataan Elvinawati kepadanya saat itu.

Topan yang malam itu panik, setuju saja saran Elvinawati. Bagi Topan, istri dan bayinya selamat.

Setelah mendapat ‘persetujuan’ Topan, Elvinawati pun langsung bergegas. Dengan menggunakan sarung tangan, bidan Elvinawati mengeluarkan ari-ari dari rahim Harmilawaty.

“Aku nggak tahu apa yang dilakukan bidan itu. Apakah memberikan suntikan atau apa terhadap istriku saat mengeluarkan ari-ari itu,” ujar Topan.

Baca4 Situmorang Bersaudara Terjangkit Difteri, Satu Anak Meninggal

BacaMarissa Hutabarat, Boru Batak Jadi Calon Hakim di Amerika Serikat

Namun, Topan diminta untuk menyiapkan kantungan plastik sebagai tempat menyimpan ari-ari. Bidan Elvinawati mengklaim jika proses mengeluarkan ari-ari sudah selesai semua.

“Saya sempat tanya juga ke bidannya, apakah sudah aman, bu? Sudah beres semua, katanya,” sebut Topan masih menirukan perkataan bidan Elvinawati.

Selesai itu, bidan Elvinawati menyuruh Harmilawaty menyusui bayinya.

Halaman Selanjutnya >>>

Terminum Air Ketuban

Halaman Sebelumnya <<<

Share this: