SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Direktur Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Dirkamtib DitjenPAS) Abdul Aris menyampaikan tentang etika dan moral sebagai ASN serta arahan terkait keamananan dan ketertiban kepada pegawai/petugas Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pematangsiantar.
“Pemasyarakatan bukan statis, tapi dinamis. Selalu bergerak mengikuti perkembangan. Tiap detik, tiap menit akan berubah,” kata Abdul Aris, saat melakukan kunjungan ke Lapas Kelas II Siantar, Selasa (24/5/2022).
Untuk itu, Abdul Aris mengingatkan seluruh pegawai lapas agar jangan mudah terpengaruh!
“Ingat selalu slogan lapas ‘Tetap Waspada, Jangan-jangan !!! Mari kita jaga marwah kita, jangan sampai kita menjadi bagian dari masalah yang ada di unit kerja kita,” pesan Abdul Haris.
Baca: Tujuh Napi Lapas Siantar Terima Remisi Khusus Waisak
Baca: Razia Rutin Lapas Siantar, Provokasi Oknum Jurnalis dan Munculnya Video Joget
Maka dari itu, dia mengajak wujudkan masyarakat maju dengan tiga kunci keberhasilan pemasyarakatan, yaitu Deteksi Dini, Berantas Narkoba, Sinergitas dengan Aparat Penegak Hukum (APH).
“Tetap jaga agar alat komunikasi tidak masuk ke kamar hunian, karena barang tersebut bisa saja digunakan WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan), sebagai alat untuk melakukan transaksi narkoba, penipuan online, dan lain lain. Jangan menjadi orang yang membantu melakukan peredaran gelap narkoba di Lapas,” tegas Dirkamtib.
Jalin Kerjasama dengan Wartawan dan LSM
Jalin Kerjasama dengan Wartawan dan LSM
Pada kesempatan itu, Dirkamtib melakukan kontroling di areal kantor, juga secara mendadak (insidentil) mengadakan tes urine bagi para pegawai/petugas dan WBP Lapas Kelas IIA Pematangsiantar. Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan pengarahan oleh Dirkamtib di Ruang Aula Lapas Kelas IIA Pematangsiantar.
“Saya mengapresiasi lapas ini, banyak perubahan yang terjadi. Tata ruang dan tata letak sudah bagus, jumlah pegawai sudah banyak, berbeda dari tahun sebelumnya. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, petugas agar selalu menjalin keakraban terhadap sesama warga binaan maupun sesama pegawai,” ujarnya.
Baca: Doa dari Lapas Siantar Untuk Gempa Lombok
Baca: Raymon Girsang, Baru Dua Minggu Jabat KPLP Lapas Siantar, Kirim Tahanan ke Nusakambangan
Abdul Haris juga mengajak seluruh petugas agar selalu menjalin kerjasama kepada institusi pemerintahan, aparat penegak hukum, lembaga kontrol sosial (LSM) dan media (Wartawan).
“Ini dimaksudkan untuk mempertegas serta mewujudkan situasi keamanan dan ketertiban lapas yang baik hingga terwujud kondusifitas yang mempuni,” ujarnya.
Awasi Gerak Gerik Tamping!
Di akhir arahannya, Abdul Haris berharap dan mengajak petugas Lapas Kelas IIA Pematangsiantar agar kebiasaan yang salah jangan dijadikan budaya, akan tetapi biasakan dan budayakanlah yang benar.
Dirkamtib juga mengingatkan kepada seluruh pegawai/petugas lapas untuk selalu memantau setiap WBP yang menjadi Tahanan Pendamping (Tamping).
“Awasi setiap gerak gerik tamping, jangan abai dan jangan lengah, pelarian sering terjadi dan berawal dari rencana tamping itu sendiri. WBP yang akan dijadikan tamping semua harus melalui sidang TPP terlebih dahulu,” tutup Dirkamtib.
Diketahui, kunjungan kerja Dirkamtib DitjendPAS disambut hangat plh Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pematangsiantar, Mhd Tavip, Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Raymon Andika Girsang.
Turut menyambut Dirkamtib DitjenPas RI, Kadiv Pas Sumut Erwedi Supriyatno, Kalapas Kelas IIA Labuhan Ruku EP Prayer Manik AMdIP, pejabat struktural Lapas Kelas IIA Pematangsiantar, dan juga pejabat struktural Lapas Kelas IIB Tebing Tinggi.
Baca: Menilik Keberadaan Anak yang Lahir dan Hidup di Penjara dalam Film Invisible Hopes
Baca: Dugaan Peredaran Narkoba di Lapas Siantar, Pimpinan Terusik, Napi Can ‘Diungsikan’
Dirkamtib DitjenPAS didampingi Kepala Sub Direktorat Penindakan dan Penanggulangan pada Direktorat Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Sohibur Rachman, Kepala Bidang Pelayanan Tahanan, Kesehatan, Rehabilitasi, Pengelolaan Benda Sitaan, Barang Rampasan Negara, dan Keamanan Divisi Pemasyararakatan, Kriston Napitupulu.