SIANTAR, BENTENGSIANTAR.com– Kehidupan warga binaan di Lapas Kelas IIA Pematangsiantar tidak hanya sebatas menjalani hukuman penjara semasa pidananya. Di sana, mereka dapat melakukan berbagai macam kegiatan positif, diterapkan sebagai bentuk pembinaan bagi warga binaan yang tengah dimasyarakatkan.
Dari pembinaan fisik, mental, intelektual, kerohanian sampai dengan kegiatan kemandirian mewarnai kehidupan warga binaan di balik tembok pemasyarakatan lapas yang beralamat di Jalan Asahan Km 8 Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara itu.
Budidaya ikan lele adalah salah satu bentuk pembinaan kemandirian yang diterapkan di Lapas Kelas IIA Pematangsiantar. Ikan lele merupakan kebutuhan pangan berkualitas dan teknik budidayanya yang terbilang mudah serta ramah lingkungan.
Di Lapas Pematangsiantar sendiri, budidaya ikan lele itu denga memanfaatkan lahan luar tembok lapas. Yang membudidayakan adalah mereka para warga binaan di bawah bimbingan petugas Lapas Pematangsiantar.
Dalam budidaya ikan lele itu, mereka telah menabur sebanyak 50.000 ekor bibit. Dan singkat cerita, sebagian dari bibit yang mereka tabur itu sudah bisa dipanen, pada Kamis (25/01/2024).
Baca: Kalapas Pematangsiantar Imbau Seluruh Jajarannya Netral pada Pemilu 2024
Kepala Lapas Kelas IIA Pematang Siantar, M Pithra Jaya Saragih, didampingi Kasi Giatja H Hutauruk turun langsung ke lokasi budidaya ikan lele. Di sana, Pithra dan Hutauruk melihat langsung para warga binaan saat sedang panen ikan lele hasil dari budidaya mereka.
Seluruh ikan lele yang mereka tangkap kemudian ditimbang. Hasilnya memuaskan. Mereka panen ikan lele sebanyak 300 kg.
Melihat capaian dan keberhasilan program kegiatan kemandirian budidya ikan lele itu, Pithra mengaku bangga.
“Mantap,” puji Pithra kepada para warga binaan itu.
Kepada media, Pithra menuturkan, program pembinaan kemandirian itu tidak hanya memberikan keterampilan praktis kepada warga binaan, tetapi juga membantu mereka membangun rasa tanggung jawab dan disiplin.
Dijelaskan bahwa selama proses itu, para warga binaan juga mendapat pembinaan keterampilan dan pengetahuan mengenai manajemen usaha peternakan lele. Hasilnya, panen ikan lele yang dilakukan menunjukkan keberhasilan program pembinaan kemandirian.
Sehingga dia berpendapat bahwa panen ikan lele tersebut adalah bukti nyata bahwa dengan kesungguhan dan bimbingan yang tepat, para warga binaan Lapas Pematangsiantar dapat mencapai prestasi positif.
Harapannya, para WBP (warga binaan pemasyarakatan) dapat mandiri setelah menjalani hukuman.
Baca: Menuju WBK Tahun 2024, Seluruh Pegawai Lapas Pematangsiantar Tanda Tangan Pakta Integritas
Baca: Memanfaatkan Lahan untuk Sarana Asimilasi dan Edukasi di Lapas Kelas IIA Pematangsiantar
Kemudian, mengenai hasil panen ikan lele tersebut selanjutnya akan dijual dan hasil dari penjualan ikan lele itu akan dimasukkan ke PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak).